Fimela.com, Jakarta Kreativitas busana yang disajikan para finalis Puteri Indonesia 2017 di malam seni dan budaya, membuat dewan juri pusing dalam menilai. Sebab, semua finalis mengusung busana yang indah, dan merepresentasikan keunikan daerah masing-masing.
"Yang jadi konsen saya mereka kreatif sekali menampilkan keunikan dari daerah masing-masing. Meski berat, tapi tetap tersenyum. Semua keren, yang pasti juri pusing menilainya," ujar Ivan Gunawan, di Studio 1 Indosiar, Jakarta Barat, Senin (27/3/2017).
Advertisement
BACA JUGA
Tak hanya Ivan, Trianwan Munaf yang juga duduk di jajaran juri merasakan hal sama. Menurutnya, kategori best traditional costume ini menjadi ajang kreativitas persilangan antara budaya dan kreatornya.
"Yang bikin pusing, apakah kita harus memisahkan budaya dan kontenporer, atau menggabungkan itu menjadi satu penilaian," ujar Triawan.
Selain Ivan Gunawan dan Triawan Munaf, jajaran juri turut diisi oleh Kusumadewi Sutanto (ketua bidang organisasi YPI), Mega Angkasa (Senior Coorprate Communication PT. Mustika Ratu), Dra. Eshty Reko Astuty (Deputi Kemenpar), Anindya Kusuma Puteri (Puteri Indonesia 2015), Linggarsari Suharso (Direktur Umum dan SDM PT Garuda Indonesia), Adi Sulistyowati (Direktur BNI), dan Jhony Darmawan (PT Toyota Astra Motor).
Selain menampilkan busana khas dari provinsi masing-masing, pada malam bakat dan seni budaya, 38 finalis juga unjuk bakat demi merebutkan gelar Puteri Atribut. Nantinya, hasil dari ajang ini akan diumumkan pada malam puncak Puteri Indonesia 2017, yang dihelat di Jakarta Convention Center pada 31 Maret 2017.