Fimela.com, Jakarta Dari sejumlah artis di Tanah Air, nama Ayu Ting Ting jadi salah satu yang paling membetot perhatian publik. Tak hanya soal gosip yang menerpanya, tapi juga kariernya. Karier perempuan kelahiran Depok, 20 Juni 1992, ini juga banyak mengundang perhatian publik, termasuk soal kariernya dalam dunia seni peran serta bisnis.
Nama Ayu meroket sejak ia melantunkan tembang Alamat Palsu. Seperti dicatat Wikipedia, lagu yang terlaris sepanjang 2011 itu mendapat total poin 17.725.800, jauh meninggalkan lagu pada posisi kedua yaitu Cinta dan Benci dari Geisha dengan total poin 9.787.500 juta.
Advertisement
BACA JUGA
Selain kariernya, perhatian orang juga tertuju saat ia melangsungkan pernikahan dengan Henry Baskoro Hendarso yang akrab siapa Enji pada 4 Juli 2013. Mereka dikaruniai seorang putri, Bilqis Khumairah Razak. Namun, mereka bercerai pada 1 April 2014.Rupanya, perceraian itu masih menyisakan 'polemik', terutama soal keinginan Enji yang ingin bertemu dengan Bilqis yang hingga saat ini belum juga terwujud.
Terlepas dari konflik tersebut, nama Ayu kian ramai jadi perbincangan sejak menjalain hubungan dengan aktor India, Shaheer Sheikh. Namun, hubungan mereka karam di tengah jalan. Meski telah berpisah, nama keduanya tetap menjadi isu yang menarik, terlebih di dunia media sosial.
Usai hubungan mereka putus, nama Ayu makin ramai dibicarakan, terlebih sejak ia tampil dengan Raffi Ahmad, dan beberapa artis lain dalam beberapa acara di stasiun televisi. Entah, perhatian orang justru lebih tertarik pada isu kedekatannya dengan Raffi. Ayu seolah magnet yang mampu menarik perhatian dari berbagai penjuru mata angin. Tak ada Ayu, seolah suasana tak 'rame'. Boleh jadi itu penilaian yang berlebihan.
Ada sebagian orang yang meyakini jika hubungan Ayu dan Raffi mereka sengaja dikonstruksi, 'seolah-olah menjadi suatu kenyataan'. Hal tersebut dilakukan agar program mereka tetap diminati para pemirsa. Namun, ada juga yang menduga, hubungan mereka memang benar-benar terjadi. Soal itu, baik Ayu dan Raffi sempat membantah, hubungan mereka hanya sebatas pekerjaan.
Advertisement
Masyarakat Risiko
Kehadiran Ayu dalam industri hiburan di Tanah Air, dengan berkembangnya 'masyarakat risiko', meminjam istilah sosiolog Jerman, Ulrich Beck. Dalam konteks Ayu, munculnya masyarakat risiko seiring dengan berkembangnya kemajuan teknologi, terutama media sosial. Media sosial memang sangat diminati masyarakat Indonesia belakangan ini.
Survei yang dilakukan sepanjang 2016 itu menemukan bahwa 132,7 juta orang Indonesia telah terhubung ke Internet. Adapun total penduduk Indonesia sendiri sebanyak 256,2 juta orang. Artinya, banyak orang yang tak lepas dari gadget dan Internet untuk mengakses media sosial setiap hari.
Jika merujuk Ayu Ting Ting, misalnya, saat ini jumlah pengikut (follower), terbilang yang terbanyak dibanding artis-artis lain di Indonesia. Sampai saat ini jumlah pengikut Ayu di Instagram sebanyak 19 juta lebih. Angka tersebut bisa dibilang terbagi tiga, mereka yang mendukung Ayu, mereka yang sengaja mengkritik Ayu, dan mereka yang lebih menempatkan diri berada di posisi netral.
Munculnya kritik yang disampaikan terhadap Ayu dalam media sosial, khususnya Instagram, kadang memang sangat keras dan cenderung menghina, bukan lagi mengkritik. Banyak kata-kata yang sebenarnya tak pantas disampaikan kepada Ayu. Namun, Ayu berusaha tak menanggapi komentar-komentar dari para pembenci (haters).
Bagi para pembenci, Ayu seolah-olah seperti 'musuh bersama' yang harus ditaklukan. Namun, bagi para pendukungnya, Ayu sosok yang menginspirasi karena kariernya yang cemerlang. Hal itu yang membuat fansnya yang tergabung @aytinglicious makin menyebar di Indonesia.
Meski diserang dari 'tujuh penjuru mata angin', Ayu tetap tak bergeming. Ia tetap beraktivitas seperti biasa. Boleh jadi, hati Ayu sebenarnya menangis, diserang kanan-kiri, termasuk orang tuanya, Umi Kalsum dan Abdul Razak, bahkan kadang-kadang tertuju Bilqis Khumairah Razak, tak lepas dari sindiran.
Meski begitu, Ayu Ting Ting tak pernah menutup kolom komentar akun Instagram miliknya. Ayu boleh jadi sadar betul, hidup dalam memang penuh risiko. Artinya, pujian dan cacian tak akan pernah lepas dari diri seorang selebriti. Namun, tak perlu juga beragam cara digunakan untuk menjatuhkan seseorang.