Java Jazz 2017, Iwan Fals Buktikan Dirinya Musisi Segala Genre

[Bintang] Iwan Fals — Penampilan Iwan Fals di Java Jazz Festival 2017 membuktikan bahwa dirinya adalah musisi segala genre. (Bambang E. Ros/Bintang.com)

Fimela.com, Jakarta Java Jazz Festival 2017 memang sudah berlalu. Meski demikian, antusiasme publik terhadap ajang ini masih belum benar-benar hilang. Salah satunya adalah karena acara ini ditutup dengan sangat meriah oleh Iwan Fals.

Iwan Fals sendiri akhirnya kembali ke panggung Java Jazz setelah 13 tahun absen. Momen tersebut membuat pelantun tembang Bongkar ini mengungkapkan perasaan 'bapernya' di depan penonton.

Musisi legendaris Iwan Fals tampil sebagai penutup pesta jazz yang berlangsung di JIExpo, Kemayoran Jakarta Utara. Iwan mengaku bahwa ini penampilan perdananya setelah 13 tahun java jazz. (Bambang E. Ros/Bintang.com)

"Ini pertama kali saya main di sini setelah 13 tahun Java Jazz. Baru kali ini diundang dan jadi baper saya nih," ungkapnya saat membuka penampilannya di acara tersebut. Setelahnya, dia pun memulai penampilannya dengan single Yang Terlupakan.

Uniknya, dalam kesempatan ini, lagu-lagu Iwan Fals dibawakan dengan nuansa jazz. Sebagai musisi profesional, dia pun berhasil membawakannya dengan sangat apik. Padahal, selama ini dia lebih dikenal dengan lagu-lagu bergenre jazz.

Beberapa lagu hitsnya dibawakan dengan aransemen jazz. Diantaranya, Izinkan Aku Menyanyangimu, Asik Gak Asik, Tanam Siram Tanam. Dari atas panggung, ia tak lupa menyampaikan pesan sosialnya. (Bambang E. Ros/Bintang.com)

Beberapa lagu yang dibawakannya sendiri adalah Izinkan Aku Menyanyangimu, Asik Gak Asik, Tanam Siram Tanam. Tentunya, penampilannya ini membuktikan bahwa dirinya tidak hanya menguasai musik pop dan country, namun juga bisa memainkan genre jazz.

Tak hanya penampilan musik yang luar biasa, Iwan Fals juga berhasil menggugah semangat penonton Java Jazz Festival 2017 dengan aksinya yang enerjik. Ditambah lagi, dia juga berkolaborasi dengan Maurice Brown dan Kirk Whalum membawakan lagu Bento dan Kuda Lumping, yang semuanya juga diaransemen menjadi jazz.