Fimela.com, Jakarta Tak cuma keindahan alamnya, keramahan serta kesantunan rakyat Indonesia juga membekas di benak banyak turis mancanegara. Dengan beragam budaya yang ada, tata krama memang masih dijunjung tinggi oleh rakyat Bumi Pertiwi.
Di mana kaki berpijak, di situlah langit dijunjung. Setidaknya, hal tersebut menggambarkan betapa rakyat Indonesia harus senantiasa menanamkan norma-norma kesopanan yang seolah sudah mendarah daging. Sebut saja ketika mengucapkan terima kasih, tolong dan maaf.
Advertisement
BACA JUGA
Namun, seiring berjalannya waktu, banyak bermunculan kosakata baru dalam pergaulan yang membuat maaf, tolong dan terima kasih sedikit terabaikan. Bahkan, kata terima kasih tersebut lebih sering saya dengar ketika saya melakukan transaksi jual beli.
Ada ungkapan yang menyebut jika terima kasih lebih mahal dari uang. Ternyata benar adanya. Di beberapa toko yang pernah saya kunjungi, ketika kasir tidak memberikan struk dan mengucapkan terima kasih, maka kostumer berhak mendapatkan keringanan dalam berbelanja. Hal tersebut tentu memperlihatkan betapa kata terima kasih sangat penting dan dijunjung tinggi dalam berkomunikasi, bahkan penjual tak peduli andai ia harus rugi sekalipun.
Tapi dalam keseharian, di luar dari konteks jual beli, saya pribadi melihat mengucapkan terima kasih sudah sangat jarang dilakukan. Pun demikian dengan mengucapkan kata maaf dan tolong.
Disadari atau tidak, saat dibantu, banyak orang yang acapkali lupa atau tak sempat buat bilang tolong. Malahan dalam beberapa kejadian pertolongan tersebut terlihat seperti memerintah. "Eh, ambilin aku itu dong!" Simpel sih, tapi tak ada salahnya jika menyelipkan kata 'tolong'. Terdengar jauh lebih indah, bukan?
Dan, kata maaf juga tak kalah terbaikannya. Sekarang ketika seseorang mudah bilang maaf justru dibilang baper alias bawa perasaan. Padahal kata maaf, bagi saya itu penting diucapkan, apalagi ketika kita sudah menyita perhatian orang lain dengan kepentingan kita pribadi.
Advertisement
The power of 'Terima kasih, Tolong dan Maaf'
Kata Terima kasih, tolong, dan maaf nyatanya memiliki 'kekuatan' dalam berinteraksi. Penggunaan tiga kata tersebut membuat lawan bicara merasa jauh dihargai keberadaannya.
Selain merasa dihargai, mengucapkan terima kasih, maaf dan tolong juga membuat seseorang sadar diri. Ya, sadar kalau ada pengorbanan meski kecil dari orang saat menolong kita, atau saat kita melakukan kesalahan.
Dalam beberapa kasus, kata terima kasih, tolong dan maaf juga dapat mengubah mindset seseorang. Contohnya saja ketika kita lupa mengucapkan kata terima kasih, orang yang tadinya biasa saja saat membantu malah bisa menjadi kesal dengan respon kita yang seolah acuh. Padahal ia sudah cukup berkorban.
Atau sebaliknya, saat kita tak gengsi buat bilang tolong dan maaf bersamaan, orang akan jauh merasa senang dan dihargai. Memang, semuanya kembali lagi ke niat awal masing-masing, ikhlas atau tidak bukan urusan kita. Tapi tak ada salahnya kan mengucapkam terima kasih, maaf dan tolong?
Mari sama-sama membudayakan bilang terima kasih, tolong dan maaf. Salah satu cara agar kita dihargai orang adalah dengan menghargai orang lain. Ketimbang sibuk menambah kosakata gaul, alangkah baiknya jika memperbanyak bilang terima kasih, maaf dan tolong dalam berinteraksi sosial. Terima kasih sudah membaca hingga akhir tulisan, teruslah menebar kebaikan ya!
Regina Novanda,
Editor Kanal Celeb