Fimela.com, Jakarta Cut Keke mencoba keluar dari zona nyamannya sebagai pemeran. Dalam sinetron Cahaya Cinta, Cut Keke meninggalkan sosok antagonis yang selama ini menjadi imejnya. Ia mengaku mendapatkan tantangan ketika berperan sebagai protagonis.
"Peran aku pratagonis. Biasanya kan antagonis. Nah di sini tantangannya jadi protagonis. Main lebih harus bisa nangis," kata Cut Keke ditemui di sela syuting Cahaya Cinta, studio Persari, Jakarta Selatan, Selasa (14/2).
Advertisement
BACA JUGA
Berbeda dengan peran antagonis. Cut Keke harus menghafal sekian banyak dialog dan memberikan pesan moral kepada masyarakat. Namun, dengan jam terbangnya sebagai pemeran, Cut Keke bisa melalui itu semua.
"Terus dialog-dialognya juga lebih banyak. Jadi kita mesti keluarkan pesan-pesan moralnya harus sampai. Awalnya sih pas aku baca, mungkin karena udah jam terbang juga jadi kita biaasa aja. Cuma memang di sini kan dialognya lumayan panjang," imbuhnya.
"Aku baca full, habis itu baca dialog-dialog aku. Jadi kita intinya udah tahu jalur cerita walaupun ada dialog itu pasti ada kejadian-kejadian apa yang kita baca. Mendalaminya seperti itu aja," lanjut Cut Keke.
Karena tuntutan peran, Cut Keke pun harus berpenampilan lebih islami. Ia dituntut untuk memakai hijab dalam sinetron yang juga dibintangi oleh Glenn Alinskie, Margin Wieeherm, Maudy Wilhelmina, daln lainnya.
"Pertama kali syuting kan ketutup terus orang ngomong kayak agak budek gitu. Hahaha. Itu awal-awal, lama-lama nggak. Ini pokoknya aku pakai sendiri. Mungkin kalau kayak gini, rambutnya masih kelihatan. Aku ambil ala-ala Mesir kayak perempuan Mesir. Kebetulan sutradara ini maunya seperti ini," tukas Cut Keke.