Fimela.com, Jakarta Tak ada seorangpun yang mengetahui kapan dan dimana dirinya akan meninggal. Seperti itulah dengan Tiny Yusrip, ibunda Terry Putri yang harus menyerah dengan penyakit jantung yang dideritanya selama ini.
Ia menghembuskan nafas yang terakhir setelah melakukan operasi by pass untuk jantungnya. Selama ini, ibunda Terry sering mengeluh sesak nafas. Dan setelah diperiksa ternyata jantungnya memiliki masalah. Alhasil, dokter pun memberikan pilihan.
Advertisement
"Dulu dokter bilang boleh operasi atau tidak, tapi kita putuskan operasi (by pass). Udah lakukan semuanya pasang ring, by pass," tutur Terry Putri di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (5/2).
Sejak menderita penyakit tersebut, ibunda Terry Putri tak pernah mengeluh sedikitpun. Namun, sebagai anak, Terry dan saudara-saudaranya mencoba memberikan yang terbaik kepada ibundanya.
BACA JUGA
"Mama gak pernah mengeluh, anak-anak yang malah push to the limit. Soalnya kalau bypass dokter bilang chance-nya 50:50. Sebelum operasi mama sempet minta maaf. Operasi jantungnya berhasil tapi ada hal lain, sudah jalan Allah," ujarnya.
Ditambahkan oleh Terry, ibundanya menjalani operasi sampai 12 jam. Sebuah perjuangan yang sangat panjang demi kesembuhan ibundanya. Sebelum dilakukan operasi, keluarga pun mengaku sudah ikhlas.
"Prosesnya udah panjang, menuju by pass kan udah berbulan-bulan. Kalau by pass harus ikhlas keluarganya. Dan kalau operasi by pass itu kan enggak ada organ tubuh yang rusak, gigi aja (kalau palsu) harus dicopot karena memang gak boleh rusak. Kebayang banget kan," ujar Terry Putri.