Yosi Project Pop Terbiasa dengan Perbedaan

Fimela.com, Jakarta Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa yang berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Semboyan ini menjadi perlambang persatuan Indonesia di antara banyak perbedaan etnis dan budaya. Namun, belakangan semboyan tersebut seolah raib. Berganti dengan semakin meruncingnya perbedaan yang terus diungkap. Kondisi ini membuat banyak pihak merasa miris. Seperti halnya Yosi Project Pop yang akhirnya ikut memberikan suaranya.

Menurut Yosi, banyak orang yang demi politik menebar kebencian adalah ancaman. "Orang yang tidak santai dalam politik ini yang bisa jadi ancaman buat nasionalime dan bahkan ideologi," tutur Yosi di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (3/2).

Bagi Yosi, perbedaan merupakan hal yang biasa dihadapi olehnya dan juga personil Project Pop lainnya. Mereka yang berasal dari latar belakang berbeda ternyata bisa bersatu dalam mengejar sesuatu yang lebih baik. "Dari dulu kita selalu menyikapi perbedaan di antara kita, sudah biasa menyikapinya dgn dewasa you know kalau toh beda biasa aja nyantai," kata Yosi.

Pertengkaran menjadi bumbu dalam belajar tentang kedewasaan. Itulah yang juga dirasakan oleh para personil Project Pop selama 20 tahun bersama. Banyak pengalaman yang membuat mereka lebih bersikap dewasa.

"Emangnya bertahan sampai 20 tahun enggak pernah berantem? Berantem ya iya, beda ide juga tapi karena kita punya pengalaman itu ya udah kita sikapi dengan dewasa," tutur Yosi.

Yossi berharap panasnya dunia politik sekarang ini bisa disikapi dengan baik oleh masyarakat. Terutama di dunia maya dimana seseorang bisa dengan bebas melayangkan pendapat dan pilihannya.

"Nah masalahnya politik ini sekarang mengajak orang untuk tidak dewasa. Gak usah dilihat di jalan, lihat aja di sosmed, lu posting apa pasti ada yang nyaut dan itu terserah kita mau meladeni atau diemin aja," ujar Yosi Project Pop.