Fimela.com, Jakarta Terlibat dalam film Generasi Kocak: 90-an Vs Komika menyisakan sebuah cerita tersendiri bagi pelawak senior, Jaja Miharja. Pasalnya, dalam film tersebut ia harus berinteraksi secara langsung dengan para komika.
Sebagai senior, Jaja Miharja tak mau sok tahu. Ia menghindari menjadi seorang senior yang tiba-tiba memberikan petuah-petuahnya kepada generasi muda komedian di Indonesia tersebut. Menurut Jaja, meski muda mereka memiliki talenta tersendiri.
Advertisement
"Sedikit-sedikit aja (ngajarinnya). Nggak boleh ngajarin. Kan punya kemampuan bagus, cerdas. Karena dia bisa mengembangkan sendiri," kata Jaja Miharja saat preskon film Generasi Kocak: 90an Vs Komika, Gado-gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/1).
BACA JUGA
Sebagai pelawak yang juga malang melintang di dunia akting, Jaja Miharja tak merasakan tantangan berarti ketika melakoni perannya dalam film tersebut. Ia mengatakan setiap orang sudah mengetahui porsinya masing-masing.
"Nggak (ada kesulitan). Enak aja. Nggak tertantang. Biasa aja mainnya. Anak-anak Mandra tahu. Si Kadir juga udah tahu. Main nggak susah. Yang susah tuh calling-an. Suka telat," ujar Jaja.
Beraksi bersama komika yang memiliki teknik melawak yang berbeda, Jaja Miharja menganggap sebagai sebuah kesempatan. "Generasi sekarang bagus-bagus. Saya bangga lah jadi ada pertarungan sama kita," ucapnya.
Ada banyak improvisasi yang dilakukan oleh Jaja Miharja kala melakoni film ini. Beberapa lawan mainnya yang merupakan pelawak senior seperti Adi Bing Slamet, Mandra, dan Kadir juga melakukan hal serupa. Ini yang membuat mereka tak merasa kesulitan berarti.
"Enak. Mandra kan Betawi, dasarnya mudah ketemu improvenya. Kalau sama Kadir kita tinggal main, kita kembangkan. Semua hampir sebagian besar improve. Apalagi ini komedi enak," tukas Jaja Miharja.