Fimela.com, Jakarta Berperan dalam film The Last Barongsai, Dion Wiyoko berperan sebagai Aguan. Film ini menampilkan masyarakat Indonesia yang mampu hidup rukun dengan berbagai suku dan agama di Indonesia. Bicara Kebhinekaan, inilah pandangan Dion Wiyoko tentang kebhinekaan yang ada di filmnya tersebut.
Demikian halnya tentang keberagaman agama yang ada di Indonesia. Dion berpendapat tidak harus terpecah belah ketika hidup rukun beragama bisa terjadi di Indonesia.
Advertisement
BACA JUGA
"Ya kenapa harus pecah meski beda. Di film ini, ada adegan Aziz (Aziz Gagap) dan Aguan yang bersahabat sejak lama. Saya mengucap salam kepada muslim, sapaan dari non muslim kepada muslim 'Assalamualaikum' gitu. Itu memang Indonesia yang seharusnya," ucap Dion Wiyoko usai press screening film The Last Barongsai di CGV, Blitz, Grand Indonesia, Jakarta, Jumat (20/1/2017).
Mengenai kebhinekaan, aktor kelahiran Surabaya, 3 Mei 1985 silam ini mengatakan sejak kecil sudah diajarkan tentang kebhinekaan dan toleransi oleh keluarganya. Dengan hadirnya film The Last Barongsai, Dion Wiyoko berharap film tersebut bisa menjadi contoh hiburan akan kondisi negara saat ini tentang Kebhinekaan.
"Jujur ya almarhumah papa saya mualaf. Itu sudah lekat banget masalah kebhinekaan dari kecil. Itu hal yang sudah biasa. Gue kalau masalah toleransi sekarang ini agak kecewa. Gue yakin optimis Indonesia bisa kembali lagi, toleransi beragama seharusnya ada," paparnya.
Dengan hadirnya film The Last Barongsai, Dion Wiyoko berharap film tersebut bisa menjadi contoh hiburan akan kondisi negara saat ini tentang Kebhinekaan.
"Film ini bukan solusi sebenernya, tapi ini satu contoh menjadi hiburan buat orang-orang yang jenuh kondisi Negara saat ini dengan menonton film ini bisa mengingatkan kembali," tandas Dion Wiyoko.