Fimela.com, Jakarta Maudy Koesnaedi senang terlibat di teaterikal puisi Manusia Istana. Lewat acara ini, Maudy bisa memenuhi keinginan jiwanya, yang menyukai dunia sastra. Apalagi, banyak ilmu yang didapat Maudy lewat gelaran ini.
"Saya senang, hal-hal seperti ini tuh memenuhi jiwa saya, memenuhi batin. Jadi menambah ilmu, kayak kuliah pemahaman puisi bersama Radhar. Jadi mengenang lagi kuliah," aku Maudy Koesnaedi, di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (18/1).
Advertisement
BACA JUGA
Maudy tak menampik rindu membaca puisi di panggung. Mendapat tawaran terlibat di pertunjukan ini, dia tidak ingin menyia-nyiakannya. Terlebih dia membawakan puisi karya penyair ternama, Radhar Panca Nadha.
"Pas diajak, memang kebetulan kayak ingin banget, kangen teater, puisi, hal seperti ini. Ya sudah iya saja. Tadinya nggak siap mental, ternyata seserius ini. Pas saya jalani, happy," ujarnya.
Ditambahkan Maudy, Manusia Istana merupakan bentuk kegelisahan dan protes Radhar yang diekspresikan melalui puisi. Menurutnya, teaterikal puisi ini bisa menjadi perenungan bersama. "Saya bersyukur bisa terlibat. Biar bagaimana juga, apa yang ditulis mas Radhar bagus untuk direnungkan walau diciptakan untuk elite politik," pungkas Maudy Koesnaedi.