Fimela.com, Jakarta Sebagai Guburnur Banten, Rano Karno menyimpan banyak impian untuk daerah yang dipimpinnya. Salah satunya adalah membuat film bertema kebudayaan Banten. Selain itu, dia ingin lokasi syuting film yang dibuat di Banten bisa menjadi obyek wisata baru.
"Saat ini saya menulis tentang budaya di Banten, Badui. Badui juga menarik tapi gak tahu kapan bisa saya jadikan sebuah film. Ini kan benturan dulu dan sekarang," ujar Rano Karno saat berbincang di rumahnya, beberapa waktu lalu.
Advertisement
BACA JUGA
Rano mengaku sangat kenal beberapa orang di Badui. Dari merekalah dia mendapatkan inspirasi untuk menulis cerita film. "Saya dulu punya ide liar, anak-nk Badui ini terkenal dengan orang yang kuat jalan. Saya ingin ciptakan atlet PON Banten untuk marathon khususnya orang Badui. Itu menarik, tinggal kita kasih dia teknik jalannya," katanya.
Tak cuma membuat kisah film, Rano juga terinspirasi membangun wisata dari lokasi syuting film tersebut. "Pariwisata Indonesia bisa jadi sebuah area lokasi film. Kayak kemarin mereka bikin Tenggelamnya Kapal Van Der Wicjk mereka cari pelabuhan untuk setnya, setelah itu jadi objek pariwisata. Dan Korea sudah membuat itu. Harusnya itu pemerintah, bukan swasta," paparnya.
Rano Karno tak bisa membendung hasrat berkebudayaan meskipun sibuk mengusuri pemerintahan. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan mencurahkan semua kegelisahannya pada tulisan.
"Tiap saya berangkat saya pasti nulis tentang apa aja yang saya lewatin. Sawah kering, irigasi hancur, jalan desa rusak, itu yg jadi pemikiran. Belum tahu untuk apa saya tulis saja," kata Rano Karno. Saat ini, Rano mempersiapkan film The Last Barongsai yang direncanakan tayang tanggal 26 Januari 2017 menjelang perayaan tahun baru Cina.