Fimela.com, Bandung Suasana haru di pemakaman almarhum Muhammad Fachroni atau akrab disapa Oon Project Pop pecah ketika akhirnya liang lahat rata dengan tanah. Selanjutnya taburan bunga dari sang istri, Ocha dua dua putranya, Raki dan Rafi.
Air mata yang sebelumnya masih tertahan dari Ocha pun akhirnya berlinang seraya memeluk dua putranya di hadapan pusara almarhum Oon usai menabur bunga.
Advertisement
BACA JUGA
Dessy Rossalianita atau akrab Ocha, istrinya Oon didampingi Jefrey, manager Project Pop di TPU Mekar Wangi, Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/1/2017) bersedia menemui awak media untuk memberikan keterangan kepergian Oon.
"Jadi jam 11 malem tadi, Mas Oon sempat minta maaf, titip anak-anak. Malam sebelum pulang tensinya 69/43. Dengan gula darah 70. Dia sempet kontek-kontekan sama managemen sampe setengah 11. Saya masuk kamar, nuntun dia. Dia minta salat, saya bilang salat isya tapi dia bilang salat magrib. Sampe jam 2-3 dia bangunin, bilang dadanya sakit," ungkap Ocha.
Adapun kondisi Oon kembali mengalami penurunan usai melakukan cuci darah pada Kamis siang. "Jadi kemaren Oon tuh masih sempet cuci darah siang-siang. Cuma setelah itu memang kondisinya menurun dari tensinya gula darahnya juga. Kan masih di rumah sakit, masih ditanganilah," timpal Jefrey.
Adapun yang pertama kali melihat Oon tak bernafas lagi adalah putra pertamanya, Raki yang sesaat sebelum salat subuh melihat kondisi sang ayah.
"Ya tadi pagi pas bangunin kakak (Raki) jam 5.30 WIB masih (ketemu). Terus jam 7.30 WIB pas mau berangkat sekolah Raki bilang 'Mah mah papah mana, udah nggak ada. Udah pucet'," kata Ocha.
Mengenai firasat akan ditinggalkan Oon selama-lamanya memang bukan kali pertama. Kondisi kesehatan Oon diakui Ocha pernah jauh lebih buruk dibanding kondisi terakhir Oon sebelum menghembuskan napas terakhir.