Fimela.com, Jakarta Yogyakarta dikenal sebagai kotanya para seniman. Mulai dari musisi, pelukis, pemahat, hingga penyair memiliki lahan berkreasi yang nyaman di sana. Salah satu nama yang terlintas ketika menyebut Jogja adalah Erix Soekamti.
Ia adalah bassis sekaligus vokalis band pop punk Endank Soekamti, bapak dari dua anak, dan penggagas sekolah gratis untuk mengembangkan animator muda, DOES University. Erix juga mendalami sinematografi yang kerap dipercaya menggarap video klip para musisi ternama lain.
Advertisement
Di balik penampilannya yang 'sangar' dengan tato dan piercing, Erix Soekamti merupakan daddy yang selalu membuat dua buah hatinya rindu. Hal ini bisa Anda lihat di DOES (Diary of Erix Soekamti), konten video yang ia buat dan tayangkan setiap harinya.
Butuh konsistensi dan kegilaan tersendiri untuk membuat (semacam) vlog seperti DOES setiap hari. Memang awalnya banyak yang meragukan ide tersebut, tapi Erix menjawabnya dengan karya. DOES sampai hari ini telah mencapai episode 396.
Meski membuat konten (hampir) setiap hari, bukan berarti konten DOES dibuat ala kadarnya seperti vlog-vlog yang bertebaran di YouTube sekarang ini. Mas Erix menyajikan variasi konten yang bikin penontonnya enggan beranjak.
Belum lagi kejeliannya sebagai filmaker yang acap kali menyuguhkan shots dan angle yang brilian. Belakangan ia sering mengabadikan video underwater yang ciamik sekaligus menjalani hobinya diving.
Itu baru sebagian kecil kegilaan Erix Soekamti...
Advertisement
'Gila' yang Bermanfaat
Saya mungkin bukan satu-satunya penonton DOES yang datang karena musik Endank Soekamti. Namun setelah mengikuti beberapa (ratusan) episode, musik mereka mulai menancap di benak.
Mungkin itu juga menjadi salah satu misi Erix dalam menciptakan DOES, untuk membuat orang jatuh cinta dengan Endank Soekamti dengan cara yang berkelas, yakni melalui kreativitas.
Kegilaan Erix Soekamti tak berhenti di sana. Sebagai seorang yang peduli seni, Erix Soekamti membuat terobosan baru dengan DOES University-nya. Konsep matang memang penting, tapi kenekatan adalah pembeda seorang inovator dan pemalas.
Animasi menjadi titik fokus yang ingin dikembangkan Erix Soekamti melalui sekolahnya. Ia berharap anak-anak didiknya kelak mampu berdiri sendiri dan membuka peluang bagi lahirnya animator-animator muda lainnya.
DOES University jadi 'kegilaan' Erix Soekamti yang sangat bermanfaat bagi sesama. Ia pun menyulap hotel Ungaran Cantik di Semarang menjadi asrama bagi para calon animator. Dengan jumlah anak didik yang makin banyak, Erix mungkin sudah membayangkan masa depan manis DOES University 5 atau 10 tahun ke depan.
Atas terobosan-terobosan barunya sebagai musisi dan seniman, Erix Soekamti meraih penghargaan The Innovator dari Rolling Stone Indonesia. Ia juga menjadi juara pertama Danamon Social Enterpreneur Awards 2016 berkat usaha dan kenekatannya.
Jadi kapan Anda berani 'gila' seperti Erix Soekamti?
Nizar Zulmi
Redaktur Kanal Musik