Fimela.com, Jakarta Berhasil membesut dua film yaitu Ngenest The Movie dan Cek Toko Sebelah tak membuat Ernest Prakasa merasa besar kepala. Dengan dua film, Ernest tak serta merta menyebut dirinya merupakan seorang sineas.
Pemeran film Comic 8: Casino Kings ini bahkan merasa keberatan ketika disebut sebagai sineas. "Wus berat banget. Gue nggak tahu kapan seseorang berhak menyandang predikat sebagai seorang sineas," kata Ernest Prakasa di Mega Bekasi, Jawa Barat, Minggu (1/1).
Advertisement
BACA JUGA
"Jadi kalau bisa disebut sineas nggak biar orang lain lah yang menilai. Kalau gue sih yang penting bisa bikin film yang secara komersil menguntungkan. Karena ini bisnis industri, tapi secara artistik, secara film sebagai produk kesenian juga mendapatkan penilaian yang baik," imbuhnya.
Sebagai pembuat film, Ernest mengatakan dirinya belum memiliki jam terbang yang memadai. Apalagi ia tak pernah mengenyam pendidikan resmi dalam sinematografi. Dengan rendah hati ia mengatakan jika dirinya belum layak disebut demikian.
"Kalau film maker, gue selalu merasa under box karena gue merasa nggak punya kapabilitas yang memadai untuk bikin film sebenernya. Gue nggak punya pendidikannya, gue nggak punya jam terbang di balik layar," tuturnya.
Dalam hal penyutradaraan, Ernest menganggap dirinya tak sengaja terjun. "Ini sebenernya Ernest kecebur lho. Maksudnya gue tadinya cuma mau nulis skenario, sama main, sama Starvision malah minta udah kamu aja yang direct," tukas Ernest.
Apa yang dialami olehnya sebelumnya juga dialami oleh Raditya Dika. Ketika itu Chand Parwez selaku produser meminta langsung kepadanya untuk menyutradarai film tersebut. Ia pun merasa percaya diri karena mendapatkan kepercayaan dari sang produser.
"Dia pun berani karena dia punya track record untuk kasih kesempatan buat director-director baru. Kayak Raditya Dika pertama kali ngedirect pak Parwez juga yang nyuruh. Jadi dia pede, dia berasa gue bisa, dikerjain akhirnya keterusan," tukas Ernest Prakasa.