Fimela.com, Jakarta Lebih dikenal sebagai salah satu musisi Indonesia, Lala Karmela ternyata menyimpan talenta seni peran dalam dirinya. Ia pun membuktikan kemampuan akting tersebut ketika didaulat untuk memerankan karakter seorang perempuan yang tengah hamil.
Bukan perkara mudah bagi solois pelantun Jingga ini untuk akhirnya memutuskan terjun ke dunia seni peran. Hingga ia mendapatkan banyak masukan dan dukungan dari sekelilingnya yang memberi semangat bahwa Lala sanggup memainkan peran tersebut.
Advertisement
BACA JUGA
Menariknya, karakter perempuan hamil ini sebelumnya Lala dapatkan di proyek film pertama. Pun saat ini, ia kembali dipercayakan untuk membawakan karakter yang sama namun dengan alur, kisah, produksi dan lawan main yang berbeda.
Lala mendapatkan tantangan dan pengalaman lewat peran yang ia mainkan. Apalagi, ia belum pernah dihadapkan pada kondisi hamil seperti karakter dalam dua proyek filmnya. Maka dari itu, pendalaman dan eksplorasi peran benar-benar dilakukan agar penonton dapat merasakan 'nyawa' yang ia persembahkan ke dalam karakter.
"Kalau udah diberikan kepercayaan seperti itu, aku akan memberikan like everything secara maksimal untuk peran itu, karena ibaratnya peran harus kita kasih nyawa nantinya akan bisa dirasain sama orang yang nonton segitu pentingnya mengeksplore suatu peran," jelas Lala Karmela kepada Bintang.com beberapa waktu lalu.
Lala Karmela mengakui kesempatan yang ia dapatkan di dunia akting merupakan sebuah pengalaman dan pembelajaran. Komitmen penuh juga Lala curahkan pada kesempatan yang terkadang tidak akan datang untuk kedua kalinya.
Tanpa mengesampingkan dunia musik yang begitu ia cintai, Lala Karmela berbagi cerita mengenai kisahnya terjun di dunia akting, pendalaman peran, hingga proyek film terbaru yang bertajuk Bukaan 8. Simak petikan wawancara eksklusif Bintang.com bersama Lala Karmela berikut ini.
Advertisement
Menariknya Karakter Perempuan Hamil
Lala Karmela kembali menyuguhkan bakat aktingnya dalam sebuah proyek film terbaru bertajuk Bukaan 8. Lala pun berkisah tentang karakter perempuan hamil dan bagaimana ia mencurahkan totalitas dalam mendalami peran tersebut.
Peran di film Bukaan 8 seperti apa?
Peran aku di Bukaan 8 sebagai Mia, Mia ini istrinya Alam yang diperankan Chicco Jericko. Ceritanya di sini Mia sama Alam akan punya anak, benar-benar lagi proses Mia akan melahirkan anaknya dan fokus ceritanya Mia dan Alam menghadapi banyak intrik-intrik ketika melahirkan anak pertamanya itu.
Intrik seperti apa?
Intrik-intriknya itu dari keluarga, dari pekerjaan mereka terutama pekerjaannya Alam dan di antara Mia sama Alam akibat dari pekerjaan Alam harus lewati dan rintangan-rintangan yang harus dia hadapin dan itu berdampak ke hubungan mereka juga. Tapi memang sebagai besar memang dari keluarga sih.
Apakah menghadapi kesulitan?
Awalnya pasti ada dalam mengexplore suatu peran pasti juga gimana kita bisa relate ke diri sendiri, gimana tidak relatenya karena ini kayak benar-benar memerankan suatu peran yang baru dan di peran aku yang sebelum ini aku juga memerankan wanita hamil saat itu jadi juga emang harus explore banget sih. Apa lagi di film Bukaan 8 ini lebih eksplisit lagi memerankan wanita hamil dan aku pribadi kan belum pernah mengalami itu jadi dalam hal researching perempuan-perempuan hamil itu dari dokumentasi, video, foto, dan juga cerita dari teman-teman aku itu aku explore untuk bisa mendalami peran ini.
Hal yang paling teringat sampai sekarang soal peran?
Sebenarnya buat aku dalam memerankan suatu peran itu nggak hanya dari luarnya aja tapi dalamnya juga jadi menjiwai seakan-akan aku benar-benar akan punya anak. Makanya aku banyak ngobrol sama teman-teman aku dan merasakan empati yang tinggi terhadap perempuan yang hamil. Rintangan-rintangannya pas waktu harus mengalaminya waktu tak harus latihan, mindset harus kuat. Kostum yang dipakein ke aku silikon, itu seakan-akan itu perut aku sendiri.
Apa saja tantangannya?
Karena belum pernah mengalami ini, aku sempat takut kalau bisa membuat orang yang nanti nonton relate tapi juga dukungan acting class juga sebelum masuk ke production dan juga bimbingan dari Angga dan Anggia karena film ini terinspirasi dari kehidupan mereka juga yang didedikasikan untuk anaknya Rigel, jadi bukan beban tapi diberikan tanggung jawab itu aku take it seriously banget. Kalau misalnya dari segi waktu karena aku juga ngejalanin karier sebagai penyanyi memang harus aku hentikan dulu aktivitas nyanyi aku dan karena nyanyi itu udah kayak kegiatan sehari-hari kadang-kadang aku juga harus bisa melihat ini dunia yang berbeda juga walaupun masih dalam ranah kesenian tapi kalau di film kan benar-benar melibatkan banyak orang, banyak karakter juga, benar-benar dibutuhkan teamwork untuk melahirkan suatu film yang kalau ditonton itu nggak hanya film untuk sekedar ditonton tapi juga bisa memberikan experience ke penontonnya.
Pesan yang ingin disampaikan dari film ini?
Kalau pesan yang aku dapat adalah karena ini memang tentang dua anak muda, mereka hidup di dunia sekarang di dunia social media pada akhirnya mereka harus menghadapi realistic di depan mata mereka yang sedang terjadi contohnya anak. Ini nggak bisa dikontrol sama social media, ini bukan pencitraan tapi benar-benar it's real. Tantangan-tantangan yang Mia dan Alam lewati nanti juga akan ada conclusion yang akan menjadi pesan moralnya di film ini.
Nilai menarik di film ini?
Yang paling aku suka dari film Bukaan 8 adalah skripnya, skripnya menurut aku brilian banget yang dibuat oleh Angga sama mas Salman Aristo. Banyak scene yang jumping-jumping tapi sebenarnya menuju ke satu tujuan dan semuanya interconnected dan pas waktu syuting benar-benar sensitif yang harus dijaga. Prosesnya sejak Mia masuk rumah sakit sampai proses dia lahiran jadi pas syutingnya harus bisa menahan emosi di level-level yang stabil supaya waktu orang nonton bisa ngerasain emosinya secara gradually naik atau turun sampai pada akhir ceritanya.
Perasaan beradu akting dengan Chicco Jerikho?
Pas pertama dikasih tahu kalau Chicco pemeran utamanya karena aku memang melihat Chicco pegangannya Angga dan Chicco like the hottest actor sekarang gitu jadi awalnya gugup juga. Cuma satu hari ketemu sama Chicco dia orangnya very friendly, very humble dan dia yang paling penting ngasih aku space untuk grow, learn, explore Mia dan menjadi counterpart dia as istrinya Alam dan menurut aku itu juga suatu pengalaman yang bener-bener ngasih banyak pelajaran buat aku as an actress so, aku hargai dan respek Chicco banget karena pengalaman yang udah aku alamin sama dia dan I think he's really a good actor. Dia serius dan passionate dengan apa yang dia lakukan, dia juga produser di film ini itu dua peran yang harus dia jalanin dengan baik. I salut him, I look after him.
Momen paling diingat saat syuting?
Paling berkesan buat aku itu pas waktu proses melahirkan itu di situ perasaan this is it tanggung jawab gue pembuktiaannya di sini nih dari semua interview dengan ibu-ibu dan ini pembuktian yang menunjukkan ini nih fight seorang perempuan itu rela banget kalau sudah melahirkan. Apalagi, saat itu Mia ditambah dengan masalah-masalah yang dialami juga dengan Alam. So, masukin semua itu di sini itu berat tapi berat in good way karena aku seneng banget bisa dapet part peran seperti itu, ngelatih mental juga as an actress aku diberikan peran itu pengalaman yang baik banget. Saat itu juga bayi yang ada itu bayi yang umurnya baru 12 hari dan deg-degan banget sih karena bayi sempet kayak kedinginan. Ya berkesan banget. Peran itu peran yang sensitif banget jadi hopefully apa yang aku lakukan di sini bisa kena ke orang-orang yang hamil di luar sana. Amiin.
Tanggapan soal Visinema kerap melahirkan film yang mendapat penghargaan?
Pas aku baru selesai film aku yang sebelum ini waktu aku ngelihat industri film di Indonesia, Angga Dwimas Sasongko merupakan sutradara yang aku pingin banget kerja sama dia karena aku bisa melihat dia meletakan visi dan misi di film yang dia buat dengan production house yang dia buat tentunya. Dan aku melihat dia dan timnya mempunyai professionalism yang bagus, teamwork yang bagus jadi aku seneng banget bisa terlibat di situ. For me masalah penghargaannya itu terserah penonton tapi yang pasti penghargaan pribadi buat aku adalah learning experience yang aku dapet dari pengalaman aku syuting Bukaan 8.
Harapan untuk film Bukaan 8?
Semoga film ini bisa mencapai tujuannya yaitu menyampaikan pesan yang ingin disampaikan kita semua dan pengalaman yang kita kasih bener-bener melekat di hati orang yang nonton karena ini filmnya it’s warmheart comedy dan bener-bener comedy bukan yang dibuat-buat, kondisi seperti ini terjadi in real life dan mungkin orang yang nonton pernah ngalamin apa yang dialamin oleh Alam sama Mia. So, hopefully film ini bisa touch people's heart, make people laugh yang nonton bersama keluarganya, suaminya, istrinya bisa mendapatkan kesan yang melekat nggak hanya sebentar tapi lama karena film ini menurut aku datang dari situ juga.
Kesempatan Terjun di Dunia Akting
Memutuskan turut terjun ke dunia akting, Lala Karmela memaknai peran dan akting sebagai sebuah tanggung jawab. Maka dari itu, ia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan dan mempersembahkan usaha terbaiknya dalam setiap peran yang dipercayakan padanya.
Makna peran yang didapat selama ini?
Kalau Om Tio itu aku pernah denger dia bilang kalau as an actor, peran apapun yang dikasih itu kayak ibaratnya harus diterima dan itu tanggung jawab seseorang memilih aktor atau aktris sebagai jalan kariernya. So, pas aku denger statement seperti itu aku ngelihatnya juga begitu. Kalau dikasih peran hamil walaupun kemarin habis meranin peran hamil juga tapi kali ini beda harus di explore dan menurut aku itu tanggung jawab dari aktor atau aktris tersebut karena diberikan kepercayaan dan buat aku itu penting sih. Aku bukannya mau milih-milih atau gimana tapi kalau misalnya aku nggak bisa mempertanggungjawabkan peran ini pasti aku akan discuss dengan tim production, sutradarainya.
Kenapa tertarik dengan akting?
Waktu pertama kali ditawarin film aku yang sebelum ini aku nggak punya kepercayaan sebesar itu pada diri aku sendiri tapi karena dengan Ernest Prakasa aku dikasih semangat dibuka pikirannya tentang just exploring the things dan dari papa mama aku juga bilang interns of opportunity in life itu kadang-kadang ada opportunity yang datang yang nggak akan ngetok dua kali. Aku nggak tipe orang yang menutup diri untuk mencoba sesuatu yang baru karena dari hal-hal baru I get learn more dapet experience lagi dan mungkin walaupun ini beda dari jalur musik tapi hal-hal yang aku dapetin dari akting ini bisa aku aplikasiin ke musik karena musik sama akting berdekatan. So, kenapa kau tertarik karena aku bisa mengulik peran seakan-akan aku keluar dari comfort zone aku dan kayak jadi orang lain, kalau di musik I'm just being me, Lala Karmela.
Setelah terjun di akting, mau disebut sebagai musisi atau aktris?
Kalau musik itu it's my home jadi emang itu my main thing ini emang aku bisa lihat sebagai tambahan aja yang aku dapat karena aku juga jalanin musik karier aku karena di dunia entertainment you got expose so many medias, event, agent yang akhirnya bisa melihat potensi-potensi lain. Tapi, where I come from aku bener-bener mulainya dari musik it's who I am. Aku prefer orang kenal aku dari situ, dan itu juga sudah aku work on so many years dalam musik.
Setelah terjun di akting, ada keinginan bermain lagi?
Untuk dengan dunia film ini aku lebih taking it easy aku nggak seambisius itu juga tapi di sini emang aku masih belajar dan aku kalau di berikan opportunity lagi pasti juga cross check dengan aktivitas musik aku. Tapi itu dia, aku nggak menutup diri dengan opportunity-opportunity yang akan membawa aku ke opportunity lain dari opportunity sekarang yang sudah aku ambil. So, I'm open about it tapi it's all discussable.
Apakah ada proyek untuk main film lagi?
Setelah Bukaan 8 ini karena memang kemarin lumayan kayak ngambil waktu aku dan ini juga ke depannya akan ngambil banyak waktu aku orangnya pengen fokus sih, aku masih ngejalanin musik aku, aku baru ngeluarin album aku juga jadi aku main priority sudah ke situ lagi. So, dengan film I take it easy. Ada sih kayak panggilan-panggilan kayak casting, nyobain peran ini peran itu tapi aku juga ngelihat waktu aku, balik lagi aku nggak mau kayak setengah-setengah, aku nggak mau ntar aku dikasih peran tapi aku nggak bisa fully be responsible so, buat aku yang penting itu sih.
Peran yang diinginkan?
Setelah udah meranin dua karakter yang berhubungan dengan hamil kayaknya habis ini aku pengen meranin yang berhubungan dengan action would be fun karena kalau aku ngelihat ada beberapa temen aku yang lagi mau mulai film action mereka kayak trainingnya sebeneranya itu seru so, itu mungkin ya semoga kau bisa dapetin peran yang kayak gitu itu akan kontras banget dari peran aku yang sebelumnya.
Keinginan yang ingin dicapai tanpa meninggalkan musik?
Mungkin drama musikal ya itu kayak kolaborasi antara musik dan seni peran bertemu dan itu butuh dedikasi dan disiplin yang tinggi aku suka sih kalau dipertemukan dengan kondisi yang bisa menantang aku menjadi seniman yang lebih baik jadi itu salah satu di luar as an action karakter juga bisa terlibat di drama musikal.
Harapan untuk karier di dunia film?
Harapan aku semoga ini bisa bertumbuh dengan baik with no pressure tapi with passion karena aku melihat dunia seni bukan sebagai suatu gelanggang olah raga tapi lebih it's still art, art it's limitless, not too pressure my self with that dan walaupun nggak harus berada di bawah spotlight tapi di luar itu like working behind the scene mungkin bisa mendapatkan pengalaman-pengalaman yang berbeda juga so for me it's limitless aku as long as I can keep learning di dunia seni ini, I will keep learning karena art is my passion.
Fokus, tanggung jawab, totalitas hingga pembelajaran tiada henti merupakan poin penting yang Lala Karmela tonjolkan ketika terlibat dalam sebuah produksi film. Pendalaman peran yang dilakukan oleh Lala Karmela sebagai perempuan hamil sejatinya dapat disaksikan dalam film terbarunya yang siap 'brojol' di bioskop-bioskop Indonesia pada 23 Februari 2017 mendatang.