Fimela.com, Jakarta Fadli Akhmad dan Fadlan Muhammad mengapresiasi upaya pihak kepolisian Polres Metro Tangerang Kota dalam memproses kasus penganiayaan terhadap adiknya, Farah Dibba. Setelah ada temuan senjata tajam dalam TKP, polisi bergerak cepat untuk menggelar rekonstruksi ulang kejadian yang terjadi pada 19 Desember 2016 lalu.
Mendengar Farah Dibba akan dipertemukan dengan pelaku penganiayaan, Fadli dan Fadlan pun kembali tersulut emosinya. Fadli dan Fadlan mengatakan sangat ingin bertemu pelaku yang diketahui masih berusia 21 tahun itu. Lantas, apa yang ingin dilakukan keduanya saat melihat wajah pelaku penganiayaan adiknya?
Advertisement
BACA JUGA
"Yang ada di otak saya, setelah saya lihat alat temuannya saya mikirnya pelaku mau memerkosa, membunuh dan memutilasi. Itu yang membuat saya apakah saya bisa tenang saat ketemu dia?," ungkap Fadlan saat ditemui di kawasan Ciledug, Tangerang, Rabu (28/12/2016).
"Mungkin saya cium," tambah Fadlan berkelakar namun tidak dapat menyembunyikan mimik emosinya.
Hampir serupa dengan kembarannya, Fadli saat ditanyai mengenai hal tersebut pun menunjukkan amarahnya. "Saya bingung mau nanya apa? Nggak akan dijawab juga. Jadi memang dia niatnya ingin memerkosa, membunuh, tapi dia salah target," tutur Fadli dengan wajah merah.
Namun sayangnya, pengacara Farah Dibba, Henry Indraguna sudah menegaskan jika sebaiknya saudara kembar tersebut tidak hadir dalam rekonstruksi. Pasalnya, ia khawatir baik Fadli dan Fadlan tidak dapat menahan amarahnya saat melihat wajah Rachmat Sesario secara langsung. "Nggak, nggak boleh (hadir)," pungkas Henry Indraguna.
Memang, perkembangan kasus penganiayaan Farah Dibba yang dilakukan oleh Rachmat Sesario mengarah pada rencana pembunuhan terhadap adik Fadli dan Fadlan tersebut. Hal tersebut terindikasi atas temuan dua bilah senjata tajam jenis golok yang ditemukan pihak kepolisian di bawah kasur tempat Farah dianiaya.