Fimela.com, Jakarta Dimas Beck menguak kisah hidupnya yang tak selamanya mulus. Mungkin selama ini pemirsa televisi menganggap Dimas adalah sosok periang yang tak pernah terkena masalah yang membuatnya tertekan.
Namun, lewat sebuah buku berjudul Skripsi Poci dan Api, Selusin Kisah Terpecah Belah Ida Sudoyo-Dimas Beck ini, personil grup Bukan Bintang Biasa (BBB) tersebut ingin berbagi cerita perjuangannya dalam merawat sang ibu.
Advertisement
BACA JUGA
"Di buku ini saya minta ke kak Tamara (Geraldine) untuk menuliskan 1 chapter tentang doa. Semua saudara dan sepupu bisa menguatkan. Tapi saat gue sendiri gue harus ke rumah sakit, cari katering diet, tapi ternyata dia enggak mau makan karena katanya enggak enak," kata Dimas Beck di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (22/12).
"Saya bingung cari solusinya. Improvisasi-improvisasi itu yang selagi saya melewati itu saya cuman dikuatkan lewat doa. Saya ngobrol sama Tuhan, saya mau ibu saya sembuh. Kembali kerja. Belum lagi dia harus terapi, enggak mau berangkat, saya anterin dan saya harus lewatin itu," ucapnya.
Menurut Dimas, tentu banyak orang yang pernah berada pada posisinya saat itu. Bahkan ia yakin banyak yang justru lebih berat keadaannya. Namun, sampai saat ini ia belum menemukan sebuah buku tentang perjuangan anak ketika merawat orangtuanya.
"Some people pasti pernah ada yang di posisi itu. Karena saya sudah cari beberapa buku, enggak ada yang ceritakan, gimana anak enggak ada ayahnya, tapi harus dampingi ibunya yang sakit stroke. Itu enggak ada. Saya juga enggak ngerti harus gimana," tuturnya.
Secara khusus dimas menghadiahkan buku yang direka tulis oleh Tamara Geraldine dan Yakob Arfin tersebut. Ia berharap bukunya bisa menjadi sebuah inspirasi dan semangat bagi anak untuk berbakti kepada orangtuanya.
"Ini kado untuk Hari Ibu, sengaja di Hari Ibu. Tapi pas sudah jadi aku bilang sama kak Tamara, mau jadiin kado ultah. Aku enggak pede. tapi kak Tamara bilang enggak, kalau sudah dibilang launching hari ibu, ya sudah pas harus di hari ibu. Semoga menjadi semangat," ujar Dimas Beck.