Fimela.com, Jakarta Kebersamaan Fiona Fachru Nisa dengan ibu mertuanya cukup singkat. Selang sepekan Fiona resmi menjadi menantu, sang ibu dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Terlebih lagi, duka itu datang menjelang hari resepsi pernikahan keduanya.
Meski demikian, Fiona bersyukur bisa menghabiskan sepekan yang penuh arti dengan ibu mertuanya. Bahkan, Fiona mendampingi ibunda suaminya, hingga maut menjemput.
"Aku sempat ke Kalimantan. Waktu meninggalnya ibu di Jakarta, dan aku antar ke sana. Besoknya naik flight pagi-pagi langsung ke sini buat acara ini. Besok rencanaya aku balik lagi ke sana," ujar Fiona Fachru Nisa, di JW Marriot, Jakarta Selatan, Sabtu (17/12/2016).
Advertisement
BACA JUGA
Lebih lanjut Fiona bercerita tentang kondisi ibu mertuanya yang mendadak drop. Padahal, sebelumnya sang ibu dalam keadaan baik-baik saja. Bahkan almarhumah ikut menyaksikan akad nikah Fiona dan Roni Fauzan, berikut resepsi pertama mereka.
"Ibu itu sudah strooke, dan sudah nggak bisa ngomong. Usia ibu sudah 75 tahun. Kemarin katanya ibu tiba-tiba sakit dan langsang kejang-kejang, dan langsung dibawa ke rumah sakit. Kata dokter ibu lemah, dan katanya meninggal karena erangan jantung. Tapi menurut aku itu sudah ajal," tutur Fiona.
Tak banyak kata-kata almarhumah yang diingat Fiona. Sebab, kondisi ibu mertuanya sudah mengidap strooke saat Fiona mengenalnya. Hanya satu yang masih dirasa Fiona. Yaitu sikap almarhumah yang kerap mengelus pipinya.
"Waktu kenal ibu sudah strooke. Yang aku selalu ingat ibu ngelus pipi aku Dia nggak bisa bicara, cuma mulutnya kayak ngomong sesutau. Aku senang walau cuma seminggu jadi menantu. Dalam seminggu itu, aku bisa merawat ibu. Bahkan, saat ibu meninggal aku terus menemaninya," ucap Fiona Fachru Nisa.