Jadi Sutradara Hangout, Raditya Dika Senang Debat untuk Dapat Ide

[Bintang] Jadi Sutradara Hangout, Raditya Senang Debat untuk Dapat Ide — Sutradara Hangout, Raditya Dika, mengaku dirinya senang berdebat untuk mendapatkan ide filmnya. (Galih W. Satria/Bintang.com)

Fimela.com, Jakarta Sukses di film-film sebelumnya, Raditya Dika kembali melahirkan karya terbarunya dengan film berjudul Hangout. Film bergenre Thriller Komedi ini baru akan dirilis di seluruh bioskop Indonesia mulai 22 Desember 2016 mendatang.

Sebagai sutradara, penulis bahkan pemain, Raditya Dika sengaja membuka kesempatan bagi seluruh pemain film Hangout memberikan ide positif. Bahkan tak sekali dirinya terlibat debat saat beradu pendapat tentang ide film dengan pemain lainnya, salah satunya dengan Soleh Solihun.

Dika tidak memungkiri bahwa lokasi syuting untuk film terbarunya Hangout sangat angker. Apalagi banyak cerita mengenai kerajaan gaib dan makam tua yang ada disitu. (Galih W. Satria/Bintang.com)

"Saya sebagai sutradara senang berantem. Dengan berantem debat ide itu lahir adanya gagasan lain dari teman teman untuk film. Kalau gak ada diskusi gak cinta filmnya," ucap Raditya Dika usai press screening film Hangout di Plaza Senayan XXI, Jakarta, Kamis (15/12/2016).

"Saya sering debat sama soleh solihun. Adegan ending diubah sama Soleh. Tapi itu saya senang sama dia. Dengan memberikan kesempatan bertukar ide, filmnya jadi bervariasi," sambung Radit.

Diakui Soleh Solihun, dalam film Hangout dirinya juga senang bisa diberikan kesempatan membuat ide-ide cemerlang demi kebutuhan film. Yang dilakukan Soleh Solihun saat memberikan ide salah satunya dengan cara dirinya menjadi penonton.

Hal inipun ditanggapi dengan positif oleh Soleh Solihun. Ia juga merasa senang bisa berkontribusi di dalamnya. Tidak hanya sebagai pemain, namun juga penggagas ide cerita tersebut. (Nurwahyunan/Bintang.com)

"Saya ingin menempatkan diri sebagai penonton. Kalau saya nonton ini kenapa begini? Bertanya-tanya kan. Jadi kalau aneh itu gak kuat kan filmnya. Sebisa mungkin cari celah. Jangan sampai kritikus cari celah dalam hal apapun. Kalau lucu atau tidak itu kan relatif. Kalau logika yang bisa dipertanyakan mudah. Saya berusaha sebisa mungkin masuk akal. Banyak film lucu, jangan maksain," timpal Soleh Solihun.