Fimela.com, Jakarta Rizky Hanggono langsung menerima tawaran bermain di film Mengejar Embun ke Eropa. Menurutnya film keluarga bertema pendidikan ini sangat menarik. Meskipun ceritanya bertolak belakang dengan kenangan saat Rizky sekolah.
"Jujur ya saya ini bukan murid yang antusias untuk duduk di depan kalau sekolah. Saya duduk di belakang, guru menjelaskan ya saya biasa saja. Tapi film ini mengubah sudut pandang saya tentang pendidikan," ujar Rizky saat bertandang ke Bintang.com, Kamis (8/12/2016).
Advertisement
BACA JUGA
Film ini menyorot perjuangan Prof. Dr. Ir. Puro yang diperankan oleh Rizky. Puro berjuang untuk meningkatkan performa kampus Universitas Delapan Penjuru Angin (UDPA) Kendari. Dia adalah mantan Kepala Jurusan Sosial Ekonomi yang dicopot jabatannya karena terus menerus melawan anarkisme di dalam kampus, konflik berbau SARA, kebersihan lingkungan, dan pihak eksternal kampus yang memaksa meminta proyek.
Pada intinya, Puro berusaha memperbaiki perfoma kampus sebagai center pendidikan karena selama ini kampus dikuasai oleh mentalitas preman. Film ini mengambil lokasi di Kendari dan Pulau Muna, Sulawesi Tenggara, serta beberapa kota di Italia dan Belanda. Dan pulau Muna menjadi awal cerita dalam film ini.
"Setelah akting di film ini saya jadi sadar bahwa jadi pendidik itu nggak mudah. Guru selalu terlihat sempurna saat mengajar. Tapi nggak tahunya bebannya sangat besar di belakang sangat besar. Itu sebabnya saya jadi hormat sama pendidik karena film ini," terang Rizky Hanggono. dalam film Mengejar Embun ke Eropa, Rizky beradu akting dengan Putri Ayudya.