Fimela.com, Jakarta Tentu masyarakat Indonesia masih ingat dengan bencana dahsyat yang menimpa Aceh pada 26 Desember 2004. Ya, kala itu gempa yang disusul tsunami telah meluluh lantakkan Bumi Serambi Mekkah tersebut. Dan kali ini, gempa Aceh terjadi lagi meskipun dengan skala yang lebih kecil yaitu 6,4 SR. Namun, kejadian ini langsung membuat masyarakat Aceh panik karena teringat tragedi 12 tahun silam tersebut.
"Pasti ada traumatik sendiri buat masyarakat di sana. Kata para ilmuwan geografi, di sana letak geografisnya rentan gempa dan tidak bisa di sangkut pautkan karena terjadi di bulan Desember," kata Zee Zee Shahab di Transtv, kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (7/12).
Advertisement
BACA JUGA
Gempa yang terjadi di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh terjadi sekitar pukul 05.03 WIB. Meski tak berpotensi tsunami, namun masyarakat yang panik langsung berhamburan memenuhi jalanan untuk mencari tempat perlindungan.
"Turut berduka cita pastinya, ini takdir Allah. Ini bisa dibilang gempa terbesar kedua untuk Aceh setelah tsunami, alhamdulillahnya tidak berpotensi tsunami. Semoga keluarga kita di sana dan saudara kita di sana diberi ketabahan," ujarnya.
Zee Zee mengaku memiliki beberapa teman di Banda Aceh. Meski bukan sebagai pusat gempa, namun getarannya sangat dirasakan oleh teman-temannya yang berada di sana. Menurut temannya, ada beberapa jalan yang langsung mengalami keretakan.
"Ada beberapa teman di sana. Aku langsung kontak yang ada di sana, alhamdulillah baik-baik saja. Tapi memang, getarannya sampai ke Banda Aceh, ada juga retakan-retakan di jalan namun masih dilindungi Allah," ucap Zee Zee.
Zee Zee berdoa agar korban gempa Aceh mendapatkan ketabahan dan bantuan dari pemerintah. Semua merupakan takdir yang pasti ada hikmah di baliknya. "Yang pasti semoga bencana ini cepat berlalu, amin. Ini semua takdir Allah, kenapa Allah memberikan bencana di sana, tapi selalu ada hikmah setelah bencana," tukas Zee Zee Shahab.