Fimela.com, Jakarta Kasus penggusuran lahan petani di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara mendapatkan perhatian banyak pihak. Mereka umumnya membela kaum petani negeri dalam kasus tersebut. Rio Dewanto misalnya.
Ia dengan tegas menyatakan bahwa pemerintah harus turun tangan menyelesaikan konflik atau sengketa antara petani dengan ekspansi perusahaan perkebunan luar negeri. "Saya ingin sekali jika pemerintah lebih berpihak pada petani kita. Kalau gak ada petani, kita gak bisa makan," kata Rio Dewanto di Filosofi Kopi, kawasan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (29/11).
Advertisement
BACA JUGA
"Kalau pemerintah selalu bersikap seperti ini, negara kita lama-lama akan hancur. Ini nggak kayak di ibukota yang bisa langsung viral. Saya berharap berita ini bisa tersebar luas, agar konflik ini bisa berkurang," ujarnya.
Ditambah lagi ketika adanya aparat yang justru melakukan tindak represif terhadap para petani yang membela tanah sebagai lahan mata pencaharian. Rio pun mengajak praktisi hukum untuk bergabung dengannya.
"Kemarin ada konflik agraria yang melibatkan petani dengan tindakan represif dari aparat. Saya mengajak praktisi hukum untuk mengawal kasus ini. Itu tindakan represif yang terlalu berlebihan. Dibanding dengan petani, aksi mereka sangat represif," tuturnya.
Rio memang tak ingin main-main. Ia ingin terjun langsung kepada masyarakat Langkat yang karena kejadian tersebut harus mengalami tekanan mental. Jika dimungkinkan, maka suami Atiqah Hasiholan ini siap berangkat ke sana.
"Jika diizinkan dan diperlukan, saya bersedia datang ke Langkat, Sumatera Utara. Karena dari kejadian ini dari aspek psikologi dan mental mereka sudah turun. Saya ingin melihat langsung kondisi di sana seperti apa," tukas Rio Dewanto.