Fimela.com, Jakarta Bicara tentang Raisa, tentu harus menyebut lagu-lagu melankonis yang menjadi ciri khasnya. Melalui lagu-lagu tersebut, Raisa berusaha menyampaikan cerita-cerita cinta yang tak bisa dipungkiri merupakan pengalaman semua orang.
Seperti ketika ia berkisah tentang sebuah hubungan asmara yang telah melalui perjuangan dan pengorbanan. Menurut Raisa, berjuang untuk mempertahankan sebuah hubungan harus memiliki batas maksimal.
Advertisement
Baca Juga
- Raisa Jadi Magnet Kuat di JGTC 2016
- Raisa Andriana Punya Cara Sendiri Terkait Urusan Cinta
- Untaian Kata Romantis Raisa untuk Hamish Daud
"Cerita tentang sebuah hubungan, kalau dipaksakan nggak baik. Kadang kalau hubungan dah lama, kita pengen coba terus, nggak pengen nyerah," cerita Raisa di Jazz Goes To Campus, kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Minggu (27/11) malam.
"Kita ada kalanya berusaha, sampai satu titik ngerasa udah maksimal. Dan titik itu yang harus ditemukan. Karena sangat lain antara terus berusaha dan tetap memaksa," ujar Raisa yang selanjutnya melantunkan Usai Di Sini.
Sebagai perempuan, menurut Raisa harus juga memiliki rasa percaya diri. Ketika sebuah hubungan tak layak dipertahankan, maka harus diakhiri. "Kayak ga laku aja. Siapa mau nunggu selamanya ya nggak?" imbuhnya.
Banyak cerita yang dibagi oleh Raisa ketika mengisi panggung Teh Pucuk Harum Stage. Cerita-cerita tersebut mengiringi lagu-lagu yang dibawakan oleh penyanyi cantik itu seperti Biarkanlah, Bye Bye, Jatuh Hati, Could It be, dan lainnya.
"Terkadang, ketika kita udah pisah dengan pacar, tetapi tetap harus menang. Menurut saya, kalau udah pisah, ya dua-duanya kalah. Satu tujuan dari relationship kan harus terus bersama," imbuh Raisa.
Dalam penampilannya, Raisa disambut begitu meriah oleh penonton. Ketika ia meminta para penonton untuk menyalakan lampu flash di handphone pada lagu Jatuh Hati, maka semuanya pun melakukan. Raisa mengakhiri konser dengan tembang Kali Kedua. Di sini semua penonton ikut bernyanyi bersama.