Fimela.com, Jakarta Nama musisi ini tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Bahkan puluhan tahun setelah kematiannya, hasil karya Ismail Marzuki masih terus dinyanyikan dan digaungkan di seluruh penjuru nusantara.
Di antara sekian banyak lagu ciptaan Ismail, salah satu yang paling sering dinyanyikan adalah Gugur Bunga di Taman Bakti. Walau banyak lagu lain yang diciptakan, rasanya belum ada yang bisa menggantikan kepiluan yang tersebar saat lagu ini diputar.
Advertisement
BACA JUGA
Gugur Bunga sendiri diciptakan pada tahun 1945, di tengah meletuskan Revolusi Nasional Indonesia. Banyaknya nyawa prajurit yang berguguran dalam perang membuatnya merasa miris, sehingga lahirlah lagu Gugur Bunga yang kita kenal hingga sekarang.
Nuansa duka yang dirasakan Ismail Marzuki tergambar jelas dalam setiap lirik-lirik yang dipadu dengan melodi ballad yang menyentuh. Hingga saat ini, sepertinya belum ada aransemen ulang yang bisa menyaingi kegetiran yang dituliskan oleh mendiang.
Saking mengakarnya lagu ini dalam benak bangsa Indonesia, penggalan lirik 'gugur satu tumbuh seribu' bahkan menjadi semboyan yang dipegang teguh hingga saat ini. Kalimat sederhana ini seolah mengandung daya magis yang mengajak rakyat untuk tidak berputus asa.
Gugur Bunga di Taman Bakti sendiri sampai sekarang masih menjadi lagu andalan saat Indonesia sedang berduka karena kepergian sosok yang sangat berpengaruh. Beberapa tokoh yang kepergiannya diiringi oleh lagu hasil karya Ismail Marzuki ini adalah mantan Presiden Soeharto dan Abdurrahman Wahid, serta beberapa pahlawan lain yang berjasa pada negara ini.