Fimela.com, Jakarta Perjalanan cinta antara Okie Agustina dan pesepakbola Gunawan Dwi Cahyo berawal dari lapangan hijau. Ketika itu, Okie nonton tim nasional Indonesia bersama temannya. Rupanya, ada salah satu temannya, cowok, yang heboh sendiri saat melihat aksi Gunawan.
Usai pertandingan, ternyata lelaki itu masih membahas soal Gunawan. Saat itu, Okie sendiri kenal juga dengan salah satu pemain.
Advertisement
"Kenalin aku dong sama Gunawan," bujuk Okie pada sang teman, seperti yang disampaikan kepada Bintang.com, lewat aplikasi WhatsApp, Kamis (24/11/2016). "Aku mau panas-panasin temenku. Buat heboh-hebohan aja, karena kebetulan saat itu aku juga masih dekat sama temen yang lain," sambung perempuan kelahiran Bogor, 25 Agustus 1982.
Dengan baik hati, teman tersebut ternyata memberikan nomor pin BB Gunawan. Okie bilang juga kepada Gunawan jika dia mau 'isengin' temannya yang kebetulan cowok yang suka dengan Gunawan. Dari situ hubungan mereka malah berlanjut secara intens lewat BBM.
BACA JUGA
Dari situ pertemuan mereka berlanjut, pada 27 November 2011. Saat itu Okie sedang berada di Semarang, sedangkan Gunawan berada di Jepara. Mereka kemudian sepakat untuk bertemu di Semarang.
Sejak pertemuan itu, hubungan Okie dan Gunawan makin dekat dan makin sering berkomunikasi. Sebelumnya, Okie tak pernah kenal dengan Gunawan karena ia bukan penyuka sepakbola. Saat nonton bareng ketika itu karena diajak teman.
Bagi Okie dan Gunawan, tak ada istilah pacaran atau 'nembak'. Semuanya berjalan saja karena sama-sama merasa nyaman dan nyambung. Setelah dekat dengan Okie, Gunawan bicara jujur.
"Aku mau jujur sebelum deket ama kamu. Aku bandel. Pacarku ada empat," ungkap lelaki kelahiran Jepara, Jawa Tengah, 20 April 1989, seperti ditirukan Okie.
"Kalo dulu sih bukan urusan aku, tapi kalo emang kamu mau main-main, mending jangan ama aku," saran mantan istri Pasha Unggu itu. "Aku serius ama kamu," jawab pesepakbola yang memperkuat Timnas sepak bola U-23 Indonesia di ajang SEA Games 2011.
Nikah Siri dan Nikah Resmi
Satu hal yang membuat Okie sangat berkesan saat pria yang pernah bergabung dengan klub Mitra Kukar itu bisa mendekati anak-anaknya, terutama Nasha. Tiap ada pertandingan di Malang, Gunawan selalu meminta agar Okie datang bersama Nasha. Ia juga menunjukkan perhatian dan kasih sayang yang tulus kepada anak-anak Okie.
Bagi Okie, status janda yang disandangnya menjadi tantangan terberat saat menjalin hubungan dengan Gunawan. Pro dan kontra tak dapat dihindarkan, termasuk harus meyakinkan pihak keluarga. Mereka meyakinkan keluarga masing-masing. Ibunda Okie sempat dilanda rasa takut kejadian dulu terulang kembali.
"Tapi ya kami sama-sama meyakinkan keluarga masing-masing, dengan nunjukin kalo kami bisa jadi yang terbaik," jelas Okie.
Januari 2012, Okie diperkenalkan kepada keluarga Gunawan, Okie pun memperkenalkan Gunawan kepada keluarganya. Dengan percaya diri, Gunawan kemudian menyampaikan isi hatinya jika ia serius dengan Okie dan mau melamar. Gunawan sendiri mengajak untuk menikah, tapi bagi Okie menikah tak gampang.
Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, Gunawan mengusulkan untuk menikah siri kepada Okie, mengingat status Okie yang rentan saat itu. Ia meyakinkan siap bertanggung jawab penuh kepada Okie dan anak-anaknya.
"Mungkin takut diambil orang kali, ya, hehehe," canda Okie tertawa.
Saat diajak nikah siri, Okie sempat bingung. Ia sadar betul posisi perempuan pasti agak tak diuntungkan. Namun, Gunawan selalu meyakinkan Okie. Kakak Okie rupanya setuju karena nikah siri pun bertanggung jawab tetap sama di hadapan Tuhan. Hanya saja, ia berpesan asalkan bukan untuk main-main.
"Akhirnya, tanggal 10 Februari, kami nikah siri, sebelum Gunawan berangkat ke Bahrain bareng timnas. Di hadapan ustaz dan saksi teman-teman aku dan Gunawan, karena status aku janda saat itu jadi aku nggak harus ada wali. Pulang dari Bahrain pada 3 Maret 2012 Gunawan dan keluarga ngelamar aku ke Bogor. Tanggal 13 Juli 2012 kami nikah secara agama dan negara," papar Okie.
Okie menjelaskan, pernikahannya lebih berenuansa bola. Meski saat itu pernikahan kedua, tapi Okie merasa seperti pernikahan pertama.
"Karna baru sekarang saya bisa nentuin baju dan tema apa yang saya inginkan. Maklum, kalo pernikahan pertama semua dibiayain orang tua saya. Jadi, ngikut aja. Kalo sekarang, Alhamdulillah bisa menikah dengan biaya kami berdua tanpa bantuan dari orang tua," ungkap Okie.
Pendidikan Anak Nomor Satu
Rumah tangga Okie dan Gunawan makin lengkap dengan kehadiran Miro Materazi pada 2 Februari 2014. Waktu Okie dicurahkan lebih banyak untuk keluarga. Apalagi, suaminya puun menginginkan agar Okie dekat dengan anak-anak. Jika ada waktu luang, mereka berusaha untuk jalan dan liburan bareng, terutama jika Gunawa tak ada jadwal pertandingan.
"Kami sering usahain jalan berdua, dinner romantis berdua. Hal yang sebelumnya tak pernah dilakukan," ungkap Okie. "Karena sekarang kompetisi lagi berjalan, jadi memang waktu berlibur berdua agak susah. Jadi nyikapinya, paling aku nyusul dan nonton dia tanding. Kami rencana buat liburan berdua ke pantai bulan Desember setelah kompetisi selesai," sambung Okie.
Bagi Okie, tiap rumah tangga pasti ada masalah. Namun, mereka menyikapinya secara dewasa. Misalnya, saat sang suami gajinya telat atau kompetisi yang tak jelas, seperti beberapa waktu lalu. Mereka selalu percaya jika rezeki sudah diatur Allah.
"Kalau masalah biasa bukan datang dari kami berdua, tapi datang dari luar. Secara perempuan, aku kadang lebih emosional, tapi suami bisa lebih dewasa, bisa lebih sabar. Ya, saling mengisilah.. Kalo dia yang lagi emosi, aku yang berusaha menenangkan dia," ujar Okie.
Meski telah memiliki satu anak dari Gunawan dan tiga anak dari suami pertama, Okie masih ingin menambah momongan satu lagi. Mumpung masih kuat dan mengingat usia. Khusus pendidikan, bagi Okie, tetap nomor satu, baik pendidikan formal maupun agama.
"Tiap sore anak-anak aku les ngaji. Jadi, dia ga cuma pintar wawasan, tapi juga secara dasar agama mereka akan punya landasan yang kuat. Untuk Kiesha, aku selalu tekankan, syuting silakan, nyanyi pun boleh, tapi sekolah nomor satu. Kalau nilai sekolah jelek, nggak boleh syuting lagi. Karena pendidikan penting untuk masa depan. Kita nggak pernah tahu sampai kapan bertahan di entertain," kata Okie.
Dukungan buat suami? "Saya selalu mendoakan dia setiap pertandingan. Nggak pernah ketinggalan nonton suami bertanding walaupun hanya lewat televisi. Karena buat dia, dengan lihat dia bertanding, baik di televisi maupun secara langsung jadi penyemangat dia. Dan yang pasti, selalu berusaha menjaga ketenangan suami saat dia jauh," papar Okie Agustina.