Fimela.com, Jakarta Meskipun sudah lama tak membintangi film, Rano Karno kembali tampil di film The Last Barongsai. Rano dan Tyo Pakusadewo berbincang singkat di trailer film ini. Meskipun hanya sebentar, namun kehadiran Rano seolah membangkitkan kembali sosok Si Doel.
Sejak umur sembilan tahun, Rano sudah diajak ayahnya membintangi film Lewat Tengah Malam, memerankan tokoh anak. Namanya mulai dikenal lewat film Si Doel Anak Betawi (1972) karya Sjuman Djaja yang diangkat dari cerita Aman Datoek Madjoindo. Dalam film itu, putra ketiga dari enam bersaudara pasangan Soekarno M. Noer (Minang) dan Istiarti M Noer (Jawa) berperan sebagai pemeran utama.
Advertisement
BACA JUGA
Sejak itu, prestasinya pun mulai kelihatan. Lewat film Rio Anakku (1973), Rano memperoleh penghargaan Aktor Harapan I PWI Jaya (1974). Kemudian, dalam Festifal Film Asia 1974 di Taipei, Taiwan, ia meraih hadiah The Best Child Actor. Selanjutnya ia mendapat peran-peran remaja dan dewasa lewat film Wajah Tiga Perempuan (1976), Suci Sang Primadona (1977), Gita Cinta dari SMA (1979). Untuk mendukung niatnya terjun ke dunia film, Rano pun belajar akting di East West Player, Amerika Serikat.
Ketika industri film Indonesia 'pingsan', Rano beralih ke sinetron. Si Doel Anak Sekolahan adalah sinetron paling monumental yang digarapnya bersama saudara-saudaranya dalam Karnos Film. Dalam sinetron itu, di samping menjadi sutradara, penulis cerita dan skenario, Rano juga ikut main menjadi Si Doel. Selain serial Si Doel Anak Sekolahan 1-6, PT Karnos Film juga menghasilkan sinetron Kembang Ilalang dan Usaha Gawat Darurat.
Rano Karno diangkat sebagai sebagai Gubernur Banten sejak 12 Agustus 2015. Sejak menjabat sebagai Gubernur Banten praktis waktu Rano untuk kembali akting terbatas. Karena itu kehadiannya di film The Last Barongsai bisa menjadi obat rindu. The Last Barongsai akan diputar 26 January 2017 bersamaan dengan tahun baru penanggalan Cina atau Imlek.