Fimela.com, Jakarta Cemburu ke pacar merupakan hal yang lumrah. Bagi sepasang manusia yang tengah dimabuk cinta, rasanya miliki perasaan itu wajar saja. Namun, pernahkah kamu merasa bahwa cemburumu berlebihan? Sudah tahu kalau cemburu itu suatu bentuk dari insecurity?
***
Wajar sih ngerasa cemburu ke pacar. Apalagi kalau dia punya temen lawan jenis yang kerjaannya nempeeeeeel terus. Saat dikenalin ke kita, eh dia malah sok deket dan rada manja ke pacar. Dengan alasan 'gue kenal duluan sama dia ya jelas gue lebih tahu dia', rasanya kamu mau meledak aja.
Advertisement
BACA JUGA
Kasus kayak gitu sering terjadi. Malah terkadang kamu malah pingin si pacar menjauhi sahabatnya karena cemburu berat. Tentu saja permintaan kamu itu akan menyulitkan banyak pihak. Selain merusak pertemanan di antara mereka, mungkin persahabatan sang pacar dan juga gengnya akan jadi terganggu.
Kalau udah kayak gitu, pasti kamu dicap sebagai perusak persahabatan. Dan pacar kamu kemungkinan besar akan diberi label nggak setia kawan. Hmmm.. jika memang sayang sama pacar, memangnya rela dia dijauhi dan diomongin yang nggak-nggak?
Kalau udah seperti ini, mungkin kamu yang harus mencoba untuk mengubah pola pikir. Hubungan persahabatan dan percintaan tentu saja nggak bisa dibandingkan mana yang lebih penting dari mana. Kalau kata pacar saya sih, pacar itu di berada di zona masa depan yang bisa kamu ajak diskusi tentang hal-hal yang akan kamu lakukan bersamanya kelak. Ahem.
Sementara kalau sahabat, tentu saja berada dalam zona yang berbeda. Mereka akan selalu ada untuk kita dan memberikan dukungan-dukungan serta masukan kalau kita sedang mendapat masalah. Jadi, kamu nggak perlu cemburu, karena menurut ilmu sotoy pacar saya, pacar itu lebih intimate. Emang pacar kamu akan ngomongin gimana dia akan menikah atau punya anak dengan mereka, kan nggak. Ahem, lagi.
Jadi jika kamu merasa cemburu dengan sahabatnya. Ada baiknya kamu mencoba untuk mengenal sahabatnya juga. Buatlah dirinya nyaman dan bisa menerima kamu. Kalau kamu berada di posisi dia, mungkin kamu akan melakukan hal yang sama. Siapa sih yang ingin sahabatnya jatuh ke tangan yang salah?
Cemburu Adalah Bentuk Ketidakpercayaan Diri
Seperti judul di halaman kedua ini, cemburu adalah bentuk ketidakpercayaan diri. Kamu cemburu kalau pacar kamu ngelirik orang lain, berarti kamu nggak percaya diri kalau kamu lebih menarik untuk sang pacar. Seperti itu, contohnya.
Atau mungkin kamu adalah salah satu orang yang punya pikiran "Aku percaya sama kamu. Aku cuma nggak percaya sama temen-temen cewek kamu!". Yaahh, walau dikatakan secara berbeda, rasanya sih sebenarnya sama saja. Kalau kamu percaya sama pacar kamu, kamu pasti tahu kalau dia nggak akan pergi walau digoda dengan berbagai macam cara oleh teman-temannya. Ya, kan?
Kembali curhat, suatu malam saya terlibat percakapan seru dengan pacar saya. Dia bilang kalau berantem adalah bumbu cinta itu omong kosong. Baginya, kalau memang sayang atau cinta, orang-orang seharusnya memikirkan cara untuk membahagiakan pasangan. Bukan malah bertengkar. Kalau memang beda paham, diskusi akan lebih baik. Bicara dengan emosi malah bikin hubungan tambah runyam.
Di sini saya jadi berpikir. Jika kamu merasa tidak percaya diri dengan kekurangan-kekurangan yang ada di diri kamu, tak ada salahnya jika mendiskusikan dengan si dia saat ada waktu. Misalkan, tanyakan apa yang kerap membuat dia kesal, atau adakah sifat dirimu yang sering membuatnya salah paham.
Ternyata pernyataan pacar saya ada benarnya juga. Ketika mengetahui apa yang dia suka dan tidak suka dari diri saya, tentu saja hal tersebut bisa mengurangi konflik. Atau mungkin sebenarnya di sini sayalah yang membuat semuanya jadi rumit.
Misalkan saya nggak bisa masak, dan saya cemburu kalau pacar saya memuji masakan orang lain enak. Jika saya tahu kalau pasangan saya nggak masalah dengan kemampuan saya di dapur, karena dia yang lebih jago dalam bidang itu, saya nggak perlu cemburu.
Apalagi kalau saya mengetahui bahwa dia sangat suka saat melakukan diskusi atau obrolan dengan saya. Karena mungkin bagi dia, hal yang menarik dari diri saya adalah ketika saya bisa diajak bercerita tentang apa saja. Dan itu hal yang dia butuhkan. Dia tak perlu pasangan yang bisa masak karena dia bisa melakukannya sendiri. Tapi, dia butuh seseorang yang bisa diajak bicara.
Berangkat dari situ mungkin kamu bisa menyadari bahwa saya, kamu, dan setiap manusia pasti punya kekurangan. Sementara itu, kamu hanya tinggal membicarakannya saja dengan dia dan tanyakan apakah pasanganmu bisa menerimamu apa adanya atau tidak. Jika sudah sama-sama nyaman dan percaya, kamu masih akan cemburu? Semoga nggak lagi, ya!
Floria Zulvi,
Editor Kanal Film Bintang.com