Fimela.com, Jakarta Terlibat dalam drama musikal Khatulistiwa Jejak Langkah Negeriku, Rio Dewanto mengaku sangat tertantang. Baginya, berlakon dalam gelaran musikal memiliki tingkat kesulitan tersendiri dibandingkan akting atau hanya bernyanyi.
Di drama musikal, Rio tak hanya harus bisa berakting saja. Namun, ia dituntut untuk melantunkan dialog dalam nada-nada tertentu. Itulah yang diakui Rio sangat menguras staminanya.
"Dengan pastinya ada tantangan tersendiri, nyanyi juga, dialog yang dinyanyikan itu lebih sulit dari pada nyanyi," kata Rio Dewanto di Taman Ismail Marzuki, kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (18/11).
Advertisement
BACA JUGA
Agar mendapatkan hasil yang maksimal, Rio pun benar-benar mempersiapkan dirinya. Berbulan-bulan persiapan dilakukan dimana setiap minggunya Rio selalu menyempatkan diri oleh berolahraga demi mendapatkan stamina.
"Saya setiap Minggu biasakan olahraga, sekarang cukup prima, sempat masuk angin dikit. Minum obat, akhirnya jadi sembuh seru sih," ujar suami Atiqah Hasiholan.
Bermain dalam drama musikal memang butuh kerja keras. Namun, segala letih yang dirasakan selama persiapan menurut Rio akan hilang seketika saat penonton meluapkan antusiasmenya dengan tepuk riuh dan ragam pujian.
"Senang banget ketika melihat antusias penonton. Jadi dengan kerja keras yang kami lakukan itu diapresiasi. Jadi nagih, tapi dengan cerita yang baik, proyek seperti ini nggak setiap tahun dan saya belum tentu di dalamnya," tukasnya.
Dalam gelaran ini Rio berperan sebagai Patuan Besar Ompu Pulo Batu atau lebih dikenal dengan sebutan Sisingamangaraja XII dan juga Ki Hajar Dewantara. Layaknya dalam sebuah film, maka Rio pun melakukan pendalaman karakter.
"Butuh waktu, dan diam sendiri untuk bisa mendalami peran. Apalagi yang satu Jawa yang satu Batak yang lantang. Disini juga adegannya ga bisa diulang seperti film," tandas Rio Dewanto.