Fimela.com, Jakarta Tetes air mata mewarnai pemakaman ibunda Ashanty, Ratu Farida Danan Siddik binti Abdullah Siddik (72). Tangis pilu tersebut terlihat dari sang anak, Ashanty. Ia yang datang bersama rombongan masih tenang ketika jenazah masih di dalam ambulans.
Mengambil tempat duduk paling depan di dekat liang lahat, tangis Ashanty baru pecah ketika jenazah mulai ditempatkan di liang lahat. Tetes air mata pun tak dapat dibendungnya sembari memanggil sang ibu.
Advertisement
BACA JUGA
"Mama," demikian gumam Ashanty sembari menahan pilu di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Senin (7/11).
Saat jenazah mulai dikebumikan, Ashanty pun semakin kuat dengan tangisannya. Dengan memeluk tangan sang suami, Anang Hermansyah, wanita yang baru saja melahirkan anak keduanya itu mengusap air mata dengan tisu.
Azan pun dikumandangkan, sedikit demi sedikit papan untuk menutup jenazah juga dipasang. Namun, tangis Ashanty tak kunjung reda. Perasaan kehilangan yang begitu mendalam terlihat dari raut muka yang sedih dan mata yang sembab karena tangis.
Semakin keras kala tanah merah itu ditimbunkan ke liang lahat. Anang memeluknya, memberikan semangat kepada Ashanty untuk mengikhlaskan kepergian sang ibu untuk selamanya. Dan Ashanty masih memanggil ibunya.
"Mamaaaa," kembali Ashanty memanggil panjang ibunya yang telah dikebumikan dalam iringan pembacaan Alquran surat Yasin.