Fimela.com, Jakarta Mencintai memang terkadang butuh perjuangan dan juga usaha yang harus dilakukan secara konstan. Begitu pula yang dilakukan seorang Putri Ayudya untuk membuktikan rasa cintanya terhadap dunia seni peran kepada orangtuanya. Baginya, semua itu adalah cara berproses dalam hidup.
Sebagai seseorang yang logis, Putri Ayudya mengaku bahwa ia harus mengetahui manfaat apa yang bisa ia sebar luaskan ketika memerankan sebuah karakter. Dirinya menjelaskan bahwa tidak ingin mengambil peran yang tidak ada pesan yang bisa disampaikan.
Advertisement
BACA JUGA
"Aku harus tahu peran ini gunanya apa. Misalnya seperti aku berperan sebagai orang dengan broken English, aku akan tanya 'apakah memang harus demikian?' atau 'apakah menyampaikan pesannya harus dengan cara yang seperti ini?' gitu," jelasnya.
Sementara itu, Putri pun menjelaskan mengenai cara dia dalam membangun kelekatan pada setiap karakter yang ia mainkan. "Aku merasa dalam teater kelekatan kita dalam peran itu diperlukan. Kita merasa kita menjadi peran segala macem. Nggak tahu sih aku baca-baca gitu, jadi setiap orang cara pendekatan aktingnya memang beda. Ada yang kita harus menyatu dengan peran dan ada yang harus berjarak dengan peran,"
Lebih lanjut Putri menjelaskan bahwa ia termasuk dalam tipe yang harus menyatu dengan peran. Ia pun mengaku kesulitan jika harus mendapatkan karakter yang menurutnya 'aneh' karena akan terbawa ke dalam kesehariannya.
"Kayak sekarang aku lagi dapet peran yang broken English. Kebetulan aku punya teman orang bule juga. Sambil ngobrol sama dia, aku tiba-tiba kehilangan kata dalam bahasa Inggris atau kebalik-balik gitu susunannya," ujar Putri Ayudya sembari tertawa.