Fimela.com, Jakarta Memulai konser di Bandung pada 7 Oktober 2016, akhirnya Raisa mengakhiri rangkaian Handmade Tour pada Sabtu (29/10/2016) lalu. Setelah hampir satu bulan berkutat dengan persiapan panggung, akhirnya kini dia kembali ke 'dunia nyata'.
Walau konser tersebut hanya digelar di lima kota yang ada di Pulau Jawa, namun Raisa mengaku mendapat banyak pengalaman berharga selama tur. Sebagai orang yang terlibat langsung dalam konsep dan persiapan, dia merasakan betapa beratnya perjuangan untuk menyapa penggemar.
Advertisement
BACA JUGA
"Sebenarnya sih yang paling penting adalah manajemen energi. Yang mana lagu yang perlu save energi, mana yang bisa all out. Lagu ini ngobrolnya seperti apa. Jujur di kota pertama aku belum pernah narasiin lagu aku. Jadi masih mikir seperti apa. Kalau sekarang udah ga salah tingkah lagi. Kalau ada kesalahan di atas panggung kita ngatasinnya gimana juga udah siap," ungkap Raisa saat ditemui sebelum Gladi Resik konser di Yogyakarta pada Sabtu (29/10/2016) lalu.
Raisa mengakui bahwa selama konser ini memang ada beberapa momen yang membuatnya cukup kelabakan. Salah satu kota yang menurutnya membutuhkan kerja paling berat adalah Yogyakarta, yang telah dipilih menjadi lokasi akhir rangkaian turnya.
"Kemarin diSsolo listrik naik turun, cuma penonton ga tahu. Aku dipegangin kertas disuruh ngomong agak panjang karena laptop mati. Dan saat itu bingung ngomong apa. Itu sih salah satu yang menegangkan. Aku ngomong 'Inilah Kali Kedua, eh dipencet ga nyala-nyala," tutur Raisa.
"Lalu di Yogyakarta, venue paginya dipakai wisuda. Harusnya GR kan jam 10 pagi. Jadinya molor jadi jam 4 sore. Ini tim produksi jadi harus cepet dan efisien kerjanya karena waktu mepet sama show time. Yah diuji banget di kota ini," lanjut Raisa.