Sukses

Entertainment

Panitia Festival Film Indonesia Putar Ulang 5 Film Terbaik 2016

Fimela.com, Jakarta Panitia Festival Film Indonesia (FFI) 2016, mengumumkan 5 film terbaik yang bersaing di ajang tahun ini. Menambah kemeriahan penyelenggaraan FFI 2016, kelima film tersebut diputar untuk masyarakat umum di XXI Plaza Senayan, sejak tanggal 26 hingga 28 Oktober 2016. Dengan begitu, euforia FFI tahun ini bisa dirayakan masyarakat luas.

"Kami ingin melakukan restorasi secara keseluruhan terhadap dunia perfilman Indonesia. Serta menjaga momentum pertumbuhan jumlah penonton. Maka dari itu, masyarakat umum sebagai penonton merupakan bagian penting dari restorasi yang ingin kami wujudkan,” kata Lukman Sardi, di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2016). Film-film itu yakni Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara, Rudy Habibie, Athirah, Salawaku, dan Surat Dari Praha.

Asiyah: Biarkan Kami Bersaudara, merupakan besutan sutradara Herwin Novianto. Film ini berkisah tentang Aisyah, sarjana yang ingin mengabdikan dirinya sebagai guru. Ditempatkan di sebuah dusun di NTT, Aisyah pun harus menghadapi kebencian salah satu murdinya bernama Lordis Defam. Terlebih saat mengetahui sang murid benci lantaran Aisyah beragama Islam.

Athirah, film produksi One Production ini diilhami kisah nyata Ibu Jusuf Kalla, Athirah. Athirah harus bergulat melawan perasaan demi keutuhan keluarga, mengetahui ada perempuan lain di kehidupan suaminya.
Film drama keluarga ini sangat kental dengan latarbelakang budaya bugis Makassar.

Rudy Habibie, melanjuti kesuksesan film Habibie dan Ainun, MD Pictures kembali mengulik kehidupan muda seorang Habibie. Lewat akting Reza Rahadian, sutradara Hanung Bramantyo, mencoba menterjemahkan kisah muda sang visioner, sebelum dikenal sebagai teknokran dan Presiden Republik Indonesia. Dari mulai kondisi yang terbatas, arti pershabatan, cinta, dan juga pengkianatan bersama para mahasiswa yang beru dikenalnya saat kuliah di RWTH Aachen.

Salawaku, film produksi Kamala Films ini berkisah tentang anak kecil (Salawaku), yang meninggalkan kampung halaman demi mencari sang kakak, Binaiya. Cerita film ini dimulai tatkala Salawaku bertemu seorang remaja Jakarta bernama Saras, yang mempunyai permasalahan yang sama dengan kakak Salawaku. Perbedaan usia, kepentingan dan sifat pun mewarnani perjalanan mereka.

Surat dari Praha, film besutan Angga Dwimas Sasongko ini diilhami dari kehidupan para pelajar Indonesia di Praha, yang tidak bisa kembali akibat perubahan situasi politik Indonesia tahun 1966. Menariknya, selain masuk nominasi film terbarik FFI 2016, Surat Dari Praha juga terpilih mewakili Indonesia di ajang Oscar 2017, untuk kategori Best Foreign Language Film Awards.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading