Sukses

Entertainment

Justin Bieber, Idola yang Paling Banyak Dihujat

Fimela.com, Jakarta Berawal dari cover lagu yang diunggah di YouTube, kini Justin Bieber menjelma menjadi bintang ternama. Tak hanya dipuja di negara asalnya, Kanada, penyanyi yang tenar lewat lagu Baby ini bahkan memiliki penggemar di seluruh dunia. Namun tak bisa dipungkiri bahwa di balik nama besarnya, ada sisi hitam yang melekat dalam karir Justin Bieber. Namanya mungkin banyak dipuja Beliebers (sebutan fans Justin), namun di satu sisi, banyak pula yang menghujat keberadaannya.

Ada banyak alasan kenapa banyak haters berkeliaran dalam hidup Justin Bieber. Bahkan sejak pertama kali muncul sebagai idola, banyak pihak yang menilai karirnya tidak akan berlangsung lama. Ditambah lagi, ada terlalu banyak drama dalam kehidupannya, yang kalau dihitung-hitung jauh lebih mendominasi ketimbang karir musiknya.

Justin Bieber saat masih baru pertama kali muncul di dunia hiburan (AFP/Bintang.com)

Selama beberapa tahun dalam karirnya, Justin pun sempat mengalami masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Banyak hal yang terjadi di masa ini, mulai dari drama cinta bersama Selena Gomez, penyamaran aneh dalam rangka menghindari fans, berkenalan dengan ganja, teman-teman yang membawa masalah, bahkan fashion aneh yang membuat banyak orang ilfil.

Selama beberapa tahun masa peralihan yang sulit, nyatanya masih banyak fans yang setia menyebut diri mereka sebagai Beliebers. Satu satu faktornya mungkin adalah karena dia cukup rajin merilis karya-karya baru, dan tak membiarkan namanya mati begitu saja. Album-album yang dirilisnya pun, seperti Under the Mistletoe (2011) dan Believe (2012) menjadi sebuah saksi bagaimana dia berjuang mencari jati dirinya di dunia musik.

Justin Bieber kini telah melesat menjadi bintang papan atas (AFP/Bintang.com)

Kerja keras dan tekad Justin Bieber ternyata memang tidak sia-sia. Album Purpose yang dirilis tahun 2015 mendapat perhatian besar dari publik. Bukan lagi JB si artis YouTube, lagu-lagu di dalam album ini menunjukkan sisi lain dalam diri penyanyi asal Kanada itu. Sekali lagi, dia berhasil membuat dunia terpukau dengan lirik-lirik yang mengena dan melodi yang mudah mengakar dalam pikiran pendengar.

Namun citra tetaplah citra. Bahkan dengan kesuksesannya yang seperti sekarang haters akan tetap jadi haters, sedangkan fans akan tetap jadi fans. Hujatan dan cibiran yang diterimanya tidak akan berkurang, bahkan mungkin semakin bertambah. Tekanan yang dialami Justin Bieber mungkin lebih tinggi yang pernah dibayangkan orang. Melihat bagaimana dia dipaksa bersikap dewasa secara prematur, mungkin eksistensinya saat ini tetap harus dianggap luar biasa.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading