Fimela.com, Jakarta Perkembangan teknologi yang begitu pesat, menjadi tantangan tersendiri bagi Arzetti Bilbina dalam mendidik anak. Namun, siapa yang mampun melarang anak menggunakan internet. Menurut Arzetty, terpenting adalah membekali anak dengan agama agar bisa memilih mana yang baik dan buruk.
"Mereka harus tahu perkembangan itu, karena bisa membuka wacana untuk melihat dunia. Tapi harus ada batasan-batasan, misalnya dengan menyekolahkan anak di sekolah berbasis agama biar dia tahu mana yang baik dan buruk," kata Arzetti Bilbina, di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Sabtu (8/10/2016).
Advertisement
BACA JUGA
Sebagai orangtua, ia harus berperan aktif mengikutsertakan anaknya dengan kegiatan-kegiatan positif. Seperti halnya acara Gema Muharam, yang mengajarkan anak untuk percaya diri dan lebih dekat dengan agama.
"Kita rayakan karena banyak anak yang lebih mengenal tahun baru maseshi dari hijriah. Di sini kita kembangkan potensi anak seperti fashion show, puisi, agar mereka punya rasa percaya diri. Kita juga bekali anak-anak dengan pendidikan agama," tutur Farida Hamid, pihak Yayasan Madrasah Ibtidaiyah Maratul Islam.
Arzetti menambahkan, hal ini menjadi sangat penting untuk diperhatikan para orangtua. Karenanya, Arzetti memilih menyekolahkan anaknya di pondok pesantren, sebagai bekal saat dewasa nanti.
"Di sini mengajarkan anak-anak cinta dengan agamanya. Mereka menunjukkan bakatnya. Bukan hanya mengenalkan, tapi juga mengajari agar percaya diri. Anak-anak memang harus diajari akhlak karimah," ujar Arzetti Bilbina.