Fimela.com, Jakarta Marcella Zalianty dan Samuel Rizal pernah dipertemukan dalam produksi film Jelangkung dan Tusuk Jelangkung. Mereka membuat banyak penonton film Indonesia antusias menonton film horor karena tak lagi sekedar menawarkan rasa takut diselingi penampilan seksi pemainnya. Karena itu, Marcella antusias saat diajak membintangi film Jelangkung 13 Tahun Kemudian.
Marcella mengaku film Jelangkung memiliki banyak kenangan indah bersama para pemainnya. Karena itulah Marcella antusias nyambut sekuel film ini. Selain syuting, film ini bisa menjadi reuni dengan pemain lain.
"Ini reuni bersama sahabat sahabat saya. Chemistry saat syuting Tusuk Jelangkung itu luar biasa. Saat dikabari mau dibuat sekuel senang sekali," ujar Marcella ditemui di Jakarta Pusat, Selasa (4/10/2016).
Advertisement
BACA JUGA
Baginya film Jelangkung bukan sekedar film horor yang menakutkan. Karena itu sekuelnya layak dinantikan. "Film Jelangkung nggak sekedar film horor. Film ini gak mengedepankan sisi horor, tapi sinematografi yang baik. Horor punya warna dan style sendiri. Saya berharap kualitasnya bisa dipertahankan," katanya.
Sebagai salah satu pemain, Samuel Rizal memiliki kenangan yang indah dengan film Jelangkung. Suasana syuting dan chemistry antar pemain membuatnya rindu untuk mengulang kebersamaannya dulu. 13 tahun berlalu, pria yang akrab dipanggil Sammy ini siap membintangi film Jelangkung 13 Tahun Kemudian bersama dengan pemain lainnya.
Sammy menceritakan awal keyakinannya membuat film ini setelah bertemu dengan Thomas Nawilis. "Awalnya ketemu Thomas Nawilis trus ingat-ingat saat main Tusuk Jalaikung. Kalau di dunia spiritual, 13 tahun kan angka keramat. Akhirnya dibikin konsepnya sama Thomas," ujar Sammy saat berbincang dengan Media di D'Cost, Tanah Abang, Jakpus, Selasa (4/10/2016).
Ide tersebut disambut positif oleh Tymora Films, Dessy Erlangga. Bersama dengan sutradara Billy Christian. Izin untuk membuat sekuel film Jelangkung juga sudah diberikan oleh Rexinema.
"Judul sementara Jelangkung 13 Tahun Kemudian. Syuting di Trenggalek kira-kira bulan Januari. Hak cipta di Rexinema, sudah kami minta. Tak cuma memberikan izin mereka juga memberi masukan untuk kami bagaimana harusnya sekuel ini diteruskan," ujar Dessy yang biasa dipanggil Dee ini.