Ikan Sarden, Julukan Baru Mario Teguh dari Netizen

Fimela.com, Jakarta Saat ini perseteruan Mario Teguh dan Kiswinar menjadi pusat perhatian publik. Perseteruan ini berawal saat Kiswinar mengaku sebagai anak kandung Mario dari istri sebelumnya.

Tak ingin masalah ini menjadi berlarut-larut, Mario pun mengklarifikasi kabar tersebut beberapa waktu lalu. Melalui sebuah acara di salah satu stasiun televisi swasta, motivator ternama ini membantah apa yang dikatakan oleh Kiswinar. Bahkan ia menyebut jika Kiswinar bukan darah dagingnya.

Namun baru-baru ini, beredar sebuah video yang berisi potongan dari wawancara klarifikasi itu. Pada video tersebut, Mario membandingkan kehidupan dirinya dengan mantan istrinya, Ariyani Soenarto.

"Ibu Ariyani menikah lagi yang saya dengar. Dan hidupnya makmur. Saya sama Ibu Linna tinggal di garasi. Tiap hari saya makan sarden sampai badan saya licin dan berenang saya cepat sekali," jelas Mario Teguh.

Tak ayal video tersebut mendapatkan berbagai komentar dari para netizen. Sebagian besar netizen pun menjuluki Mario Teguh sebagai ikan sarden. "Jadi selama ini Pak Mario itu sarden," ujar akun ikanurfitriana. "Pak Mario kaya sarden berenangnya cepat," lanjut akun bennysunarya. "Ini kenapa dia disebut manusia sarden," jelas akun jeanne_opium.

 

A video posted by Dagelan Kocak (@si.kocak) on Oct 2, 2016 at 1:41am PDT

Sebelumnya diberitakan jika pihak Kiswinar yang diwakiliki kuasa hukumnya, Ferry Amahorseya mengatakan jika sebagian besar isi wawancara Mario Teguh dalam wawancara ekslusifnya beberapa waktu lalu merupakan kebohongan. Termasuk pernyataan misterius guest yang kala itu memberikan keterangan dengan identitas disamarkan.

"Itu semua, 95% bohong wawancara dia, bohong. Pernyataan Mr. X yang sangkal Kiswinar anaknya (Mario Teguh), soal ibu Ariyani berbagi ranjang dengan laki-laki lain, rambutnya dan kulitnya (Mario Teguh dan Kiswinar) kata dokter tidak sama, evil lady (ungkapan untuk ibu Ariyani), itu semuanya kata-kata tidak patut dan tidak pantas diucapkan MT dan tersiar ke seluruh Indonesia melalui saluran tv," ungkap Ferry Amahorseya di komplek studio Kompas TV, kawasan Pal Merah, Jakarta.