Fimela.com, Jakarta Mendengar nama Rhoma Irama, ingatan kita akan langsung terbayang pada sosok musisi jenius di era tahun 1970an. Karya-karya dan prestasi yang diraih membuat pria ini dianugerahi gelar Raja Dangdut.
Masyarakat memang tidak sembarangan menyematkan sebutan itu pada Rhoma Irama. Di masanya, musik ini memang berkembang pesat dan memiliki banyak penggemar. Pada masa Rhoma Irama, musik dangdut dianggap memiliki reputasi yang sangat baik dan mencapai era keemasan.
Advertisement
BACA JUGA
Karya-karya Rhoma pun selalu mendapat penghargaan tinggi dari publik. Dia dikenal sebagai musisi yang cukup produktif. Jika dihitung, ribuan lagu telah diciptakan oleh Rhoma Irama dan sebagian besar menjadi hits. Bahkan, ada yang bilang bahwa hingga saat ini tidak ada satu musisi dangdut pun yang bisa menyamai produktivitas Rhoma Irama.
Namun seiring berjalannya waktu, musik dangdut pun mengalami banyak perubahan. Beberapa tahun terakhir Rhoma sendiri memang tidak seaktif dulu dalam hal bermusik, sementara musik dangdut sekarang semakin tergeser oleh genre pop, jazz, dan lain-lain. Sedihnya, dangdut malah dianggap identik dengan kesan negatif.
Walau tak seaktif dulu di dunia entertainment, nyatanya idealisme Rhoma Irama tidak luntur. Hal ini terlihat dari sikapnya yang mengkritik goyang ngebor Inul Daratista pada tahun 2003. Walau pada akhirnya tindakan itu dianggap arogan, namun beberapa pihak menyadari bahwa apa yang dilakukannya adalah untuk menyelematkan citra musik yang telah membesarkan namanya.
Masalah itu berakhir dengan permintaan maaf dari pihak Inul. Meski demikian, hal itu tidak mematikan goyangan yang dilakukan para penyanyi dangdut. Pada akhirnya, Rhoma Irama pun memilih eksis di dunia dangdut lewat website pribadinya.
Walau kini musisi dangdut muncul bak jamur di musim penghujan, namun Rhoma masih dianggap sebagai panutan banyak musisi, bahkan yang tidak berjuang di jalur dangdut. Ada beberapa hal yang mungkin tidak dia sepakati tentang musik dangdut masa kini, namun Rhoma Irama tetap eksis dengan style dan idealismenya.