Fimela.com, Jakarta Acap kali seorang musisi atau grup band tanah air melenggang 'manggung' di luar negeri, maka disebutlah kata go internasional. Padahal, tak jarang mereka hanya tampil di depan publik sendiri atau masyarakat Indonesia yang kebetulan tinggal di negeri asing tersebut.
Hanya beberapa band yang tercatat pernah menjadi penampil dalam event internasional dan ditonton oleh orang-orang dari negara lain. Tak jarang ada pula penyanyi negeri ini yang rela membuat album berbahasa Inggris kemudian dijual di luar negeri.
Lalu, apa makna go internasional menurut seorang Tulus, seorang solois muda yang namanya mulai menapaki puncak popularitas? Menurutnya, makna go internasional yang sering didengungkan tak sesempit itu.
Advertisement
"Buat saya istilah go internasional ini sudah bias, karena semua orang bisa melakukan itu sekarang ini. Jadi menurut saya tak sesempit seperti yang dianggap orang terkait go internasional itu," kata Tulus di Menara Global, Jakarta Selatan, Jumat (23/9).
Dengan perkembangan teknologi informasi seperti saat ini, maka seorang musisi atau penyanyi dari mana pun bisa dinikmati hasil karyanya, lintas kota bahkan negara. Tulus pun menyebut karyanya yang juga dinikmati oleh orang luar. "Musik saya tidak hanya diapresiasi di dalam, tapi di luar juga," ucapnya.
Pelantun tembang Sepatu tersebut juga pernah mengunjungi beberapa negara seperti Jerman, Australia, dan juga Jepang. Namun ia tak menyebut langkahnya itu dalam rangka untuk disebut go internasional.
"Saya pernah mengunjungi beberapa negara seperti Jepang, Jerman, dan Australia. Orang mungkin asumsikan itu usaha saya untuk go internasional," imbuhnya.
BACA JUGA
Ia menukil ketika manggung di Jepang. Dengan percaya diri dirinya tetap melantunkan tembang-tembangnya dalam bahasa Indonesia. Ia bahkan banyak melakukan komunikasi dengan bahasa Indonesia.
"Rilis lagu di Jepang bukan untuk go internasional. Ibaratnya saya assalamualaikum aja dengan bahasa mereka. Saya sapa dengan bahasa Jepang. Ketika tampil di Jepang mayoritas saya nyanyikan bahasa Indonesia dan ngomong dengan bahasa Indonesia didampingi penerjemah," tandas Tulus.