Fimela.com, Jakarta Sikap Gatot Brajamusti yang kurang disiplin saat syuting film Azrax beberapa tahun lalu ternyata membuat sang sutradara, Dedi Setiadi, trauma. Bahkan, Dedi menyebut akibat ulah Gatot tersebut proses pembuatan film Azrax menjadi molor dari rencana semula.
"Proses pembuatan aku lupa, yang jelas mulur-mulur. Karena saya ingin cepat lupakan, trauma. Aku enggak pernah kerjasama sama orang yang susah banget disiplin, karena kan perlu kenyamanan tadi," ungkap Dedi Setiadi di Resmob Polda Metro Jaya, Rabu (14/9/2016).
Advertisement
BACA JUGA
Dedi pun menjelaskan awal mula perkenalan dirinya dengan Gatot Brajamusti sebelum terlibat dalam produksi film Azrax. "Saya kenal dulu kan dia (Gatot) orang teater di Sukabumi. Waktu itu saya bikin projek sama Dede Yusuf, dia ngelamar ke lokasi jadi pemain. Kebetulan dia bisa berkelahi saat casting, akhirnya jadi penjahat yang gangguin Desy Ratnasari," paparnya.
Setelah perkenalan tersebut, Dedi lantas terkejut saat menyaksikan Gatot Brajamusti di televisi yang tampil sebagai guru spiritual beberapa selebritas tanah air seperti Elma Theana dan Reza Artamevia. Berselang beberapa lama, Dedi pun ditawari untuk memproduksi film Azrax dengan Gatot sebagai pemain utamanya.
"Di situ kenal, kemudian di tv kok ada berita tokoh spiritual. Kok melompatnya jauh banget. Lama enggak ketemu, terus ketemu dia sudah pakai sorban. Setelah itu saya dipanggil untuk bikin Azrax itu. Saya pikir biasa aja, skenario disepakati terus kita produksi," jelas Dedi.
Lebih lanjut, Dedi Setiadi dengan lugas mengatakan Azrax adalah film tergagal yang pernah digarapnya. "Hasilnya gagal, filmnya gagal, saya juga gagal. Gagal total. Kalau saya, kalau jelek saya bilang aja jelek, ngapain harus dibilang bagus," tukasnya.