Fimela.com, Jakarta Wanita berinisial CT menjadi bahan perbincangan saat ini. Ia merupakan korban kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh Gatot Brajamusti dan berani secara blak-blakan mengungkap praktek cabul pria yang dikenal sebagai guru spiritual tersebut.
Seperti dituturkan oleh tim kuasa hukumnya, Vidi Galenso Syarief, ketika itu CT yang masih muda sangat tergiur dengan iming-iming popularitas yang ditawarkan oleh Gatot Brajamusti. Terlebih ketika Reza Artamevia ada di lingkungan Gatot.
Advertisement
"CT itu dibawa manajemennya karena mau jadi backing vokal. 2007 kan mulai ada Reza. Dan Gatot mulai tampil sebagai artis, macam pencari bakat gitu," kata Vidi saat ditemui Bintang.com di Elza Syarief Law Office, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/9).
Namun, setelah sampai di padepokan Gatot tersebut, ternyata tipu muslihat Gatot yang akhirnya dirasakan. CT diberikan aspat, sabu yang disebut sebagai makanan jin di dalam padepokan baru.
BACA JUGA
Aspat ini membantu ketidaksadaran para korban hingga akhirnya bisa diperlakukan tak senonoh oleh Gatot. "Akhirnya dibawa ke sana, dilakukan tipu muslihat, dikasih aspat. Sampai akhirnya dia dibilang dinikahi, versi Gatot," ujarnya.
Kala berada di padepokan Gatot Brajamusti, CT masih berusia sekitar 16 tahun. Dan diklaim bahwa Gatotlah yang merenggut kehormatannya sebagai seorang gadis. "Waktu itu masih perawan," tegas Vidi.
Selama sekitar 4 tahun berada di bawah pengaruh Gatot Brajamusti, akhirnya CT pun bisa melarikan diri dan kembali kepada keluarganya. "Ada tipu muslihat, dengan rayuan. Bahkan memasukkan unsur agama dan lainnya. Dikasih aspat, biar bikin lemah," tukas Vidi.