Fimela.com, Jakarta Rumah produksi Falcon Pictures berang, filmnya disebarluaskan secara ilegal lewat live streaming. Sebab, tak sedikit dana yang dikeluarkan untuk memproduksi film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1. Lantaran aksi pembajakan itu, pihak Falcon mengklaim rugi puluhan miliar.
"Kami menginvestasikan 25 miliar rupiah kepada film Warkop DKI Reborn dengan promosi dan produksi. Kami merasa sudah puluhan miliar kerugiannya, karena bukan 100 - 200 ribu saja yang bisa mengaksesnya secara online," kata HB Naveen, eksekutif produser Falcon Pictures, di SPKT Polda Metro Jaya, Sabtu (10/9/2016).
Advertisement
BACA JUGA
Kejadian ini membuat Naveen berpikir ulang menginvestasikan uangnya di film. Pasalnya, setiap orang dengan mudah menonton tanpa harus mengeluarkan uang untuk membeli tiket. Kondisi itu yang dirasakan Naveen atas pembajakan film Warkop DKI Reborn.
@CenayangFilm ada yang live di bigo lagi nonton mbah, dia pikir gaul kali yah, mohon di tindak lanjutin mbah pic.twitter.com/JpIRCIr36k
— Agil Aditya Putra (@sagilhandsome) September 9, 2016
"Jujur saja, apakah ke depannya kami mau investasi sedemikian rupa di mana segampang itu. Cuma satu orang ke bioskop pakai aplikasi misalnya Dengan live streaming atau youtube direkam, semua bisa nonton," kata Naveen.
Naveen berharap, kejadian ini tidak akan terulang lagi kedepannya. Dia mengimbau agar pemerintah menindak tegas terkait masalah pembajakan ini. "Kami sebagai PH mengimbau kepada asosiasi untuk melaporkan kepada Kominfo, Depdikbud, dan Bekraf. Kami minta proteksi, itu menjadi penting bagi kami," tandas HB Naveen, eksekutif produser Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1.