Fimela.com, Jakarta Saat menginjak usia tujuh tahun, Ario Kiswinar Teguh harus menerima kenyataan, berpisah dengan Mario Teguh, ayah tercinta. Masih terekam dalam ingatan, bagaimana ia merasakan kehangatan seorang ayah. Rekaman kedekatannya dengan sang ayah ditunjukkan dalam sebuah program televisi.
Dalam foto-foto tersebut tampak Ario Kiswinar begitu dekat dengan Mario Teguh sang ayah. Meski saat ini tidak lagi bersama dan seperti dilupakan, namun Kiswinar masih merasa beruntung bisa dipeluk Mario Teguh.
Advertisement
BACA JUGA
"Biar bagaimana pun, orangtua tetaplah orangtua, tidak ada satu hari pun saya membencinya, apapun yang diperlakukan mereka," ujar Kiswinar saat berbicara dengan Bintang.com, Kamis (8/9/2016).
Sampai akhirnya kedua orangtuanya bercerai, Kiswinar juga harus berpisah dengan Mario Teguh. Momen terakhir perpisahan tersebut diceritakan Kiswinar.
"Ya, saya masih ingat saat perpisahan itu, meski usia saya baru sekitar tujuh tahunan. Ayah saya waktu itu membisikkan sesuatu tapi saya tidak bisa cerita saat ini," terang Kiswinar.
Pembicaraan terakhir sebelum Mario Teguh meninggalkan rumah, menurut Kiswinar merupakan hal yang akan selalu diingat. Jika saat ini belum bisa diungkapkan, itu lantaran Kiswinar masih belum siap.
"Kembali ke tujuan awal saya saat ini, meminta pengakuan (Mario Teguh). Setelah itu selesai. Saya menghilang pun tidak apa-apa," tegas Ario Kiswinar.
Jika apa yang diungkapkannya saat ini ternyata memberikan efek pemberitaan yang meluas, bagi Kiswinar itu bukan bagian dari sensasi dirinya.
"Saya enggak cari sensasi sebab dari awal pernyataan saya tidak berubah. Di luar pemberitaan, itu merupakan kembang-kembang manis infotainment," ujar Kiswinar yang saat ini berprofesi sebagai pengajar seni rupa.
"Saya enggak gila tenar," tegasnya.
Mengungkapkan jati dirinya di media, apakah Ario Kiswinar sudah mendapatkan restu dari ibunya? Bagaimana reaksi ibu Ario Kiswinar mengetahui kehidupan keluarganya yang terungkap di media?