Fimela.com, Jakarta Ario Kiswinar Teguh muncul dengan keteguhan hati, mengungkapkan jika Mario Teguh adalah ayahnya. Bukan sensasi yang dicari Ario Kiswir, namun hanya sebuah pengakuan. Sederet bukti ditunjukkannya di sebuah program televisi yang dibawakan Deddy Corbuzier.
Kebahagiaan Kiswinar bersama sang ayah, berakhir saat usianya masih sangat belia. Kiswinar kecil mengingat betul saat-saat indah bersama sang ayah tercinta, Mario Teguh. Betapa sang ayah mengajarkan kejujuran dan selalu berbuat kebaikan dalam kehidupan.
Advertisement
BACA JUGA
"Orangtua, termasuk ayah pasti mengajarkan kebaikan. Saya juga diajarkan untuk tidak iri dengan orang lain. Jangan sampai orang lain jadi ini, kita pengin. Karena siapa tahu dia juga pengin seperti kita," ujar Ario Kiswinar kepada Bintang.com, Kamis (8/9/2016).
Kiswinar tentu saja punya kebanggaan tersendiri, bisa diajarkan banyak kebaikan oleh kedua orangtunya, termasuk Mario Teguh, sang ayah. Karena itu, Kiswir berjanji tidak akan membenci sang ayah walau sesaat. Baginya, ayah tetaplah ayah. Orangtua yang harus dihormati.
"Dia (Mario Teguh) tetap ayah saya. Sosok yang mengajarkan saya banyak kebaikan. Saya enggak pernah membencinya meski bukan berarti setuju dengan apa yang diperbuatnya. Tidak setuju kan bukan berarti harus benci," ujar Kiswinar dengan nada tegar.
Kiswinar masih ingat betul momen ketika ia menemui Mario Teguh, sang ayah untuk memintanya membantu biaya untuk melanjutkan sekolah. Namun Mario Teguh saat itu tidak menanggapinya. Bukan kemarahan yang dikeluarkannya, namun Kiswinar berusaha untuk menyikapinya sebagai sebuah motivasi kehidupan. Ia akhirnya bisa survive sampai sekarang ini tanpa bantuan Mario Teguh, sang ayah.
Meski tidak diakui dan seperti ditelantarkan, Kiswinar juga tetap pada pendiriannya untuk terus mendoakan Mario Teguh.
"Ini kan urusan berbakti sama orangtua. Mendoakan salah satunya," ujar Kiswinar santai.
Lalu, bagaimanakah kisah Ario Kiswinar menjalani hari-harinya tanpa sang ayah, Mario Teguh?