Fimela.com, Jakarta Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI), Gatot Brajamusti yang beberapa waktu lalu ditangkap satuan narkoba Polres Mataram dan Lombok Barat cukum menampar industri film Indonesia. Joko Anwar sebagai salah satu sutradara film Indonesia cukup mengaku kaget.
Saat ditanya tentang penangkapan Gatot, Joko mengaku belum terlalu mengikuti perkembangan pemberitaan mengenai kasus narkoba yang menjerat Aa Gatot dan penyanyi Reza Artamevia. Kesibukan membuat Joko tak sempat melihat berita terbaru.
Advertisement
BACA JUGA
"Dua hari lalu gua udah nulis. Gua sih engga pernah liat berita. Ada apa sih? Gua kira itu adegan film, nanti gua liat perkembangannya dulu deh," kata Joko Anwar ditemui di CGV Blitz, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Selas (30/8/2016).
Joko Anwar, memang kerap mengkritiki kepemimpinan Aa Gatot Brajamusti di dunia perfilman. Sejak terpilihnya Gatot pada periode pertama 2011-2016, Joko menilai PARFI tidak pantas dipimpin orang yang tidak mengenal dunia film.
Dalam salah satu tweetnya, Joko Anwar mengkritik film Azrax yang diproduseri bahkan dibintangi Aa Gatot Brajamusti. "Nonton Azrax kayak ngeliatin Aa Gatot mengaggumi dirinya sendiri di cermin, dan kita harus bayar," tulis Joko Anwar mengkritik Aa Gatot.
Tak hanya itu, Joko Anwar dan Aa Gatot sempat berdebat keras dalam sebuah talkshow di stasiun televisi swasta beberapa tahun silam. Banyak aktivis film, sineas yang juga mengkritik kepemimpinan Gatot Brajamusti yang minim pengetahuan film tiba-tiba memimpin Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI).