Fimela.com, Jakarta Sejak awal terpilihnya Gatot Brajamusti alias Aa Gatot sebagai Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) sudah menuai kontroversi. Gatot Brajamusti yang tidak memiliki latar belakang perfilman saat itu berhasil menjabat untuk periode 2011-2016.
Di periode selanjutnya, guru spiritual dari penyanyi Reza Artamevia ini pun kembali terpilih sebagai Ketua Umum PARFI lewat kongres yang diadakan pada 27-28 Agutus 2016 di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Nahas, baru satu hari menjabat, Gatot Barajamusti ditangkap pihak kepolisian terkait kasus penyalahgunaan narkoba.
Advertisement
BACA JUGA
Diwakili Debby Cynthia Dewi, sejumlah artis yang berada di kubu oposisi dari PARFI di bawah naungan Gatot Brajamusti meminta untuk menganulir hasil Kongres yang dihelat beberapa waktu lalu. Sejumlah nama kandidat pun diusung sebagai pengganti Gatot Brajumusti sebagai Ketua Umum PARFI.
"Kami sudah siapkan beberapa nama, ada Marcella Zalianty, Tio Pakusadewo, Sandy Nayoan, juga Ki Kusumo," ucap juru bicara PARFI 1956, Debbie Cynthia Dewi di Pusat Perfilman H. Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta Selatan (29/8/2016) kepada Liputan6.com.
Menjelang kongres PARFI di Lombok, Marcella Zalianty pernah mengemukakan harapannya untuk pemimpin PARFI di periode mendatang. Menurutnya, PARFI di bawah kepemimpinan Gatot tidak memberikan sumbangsih apapun terhadap anggotanya, dan juga kepada industri perfilman di Indonesia.
"Saya berharap PARFI mempunyai pemimpin yang bisa mendengarkan aspirasi tidak saja untuk para anggotanya, tapi juga punya kemanfaatan untuk kepentingan film nasional pada umumnya atau untuk para aktor dan aktrisnya," jelas Marcella Zalianty.