Fimela.com, Jakarta Aa Gatot Brajamusti baru saja terpilih kembali sebagai ketua umum PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia). Film terbarunya, D.P.O., juga akan segera beredar. Namun Aa Gatot baru saja tertangkap polisi karena kasus narkoba. Lalu bagaimana tanggapan Joko Anwar?
Kenapa Joko Anwar? Ini karena sutradara film A Copy of My Mind ini termasuk sineas yang sangat getol mengkritik kiprah Aa Gatot di dunia perfilman. Hal itu bermula saat Gatot terpilih sebagai ketua umum PARFI periode 2011-2016. Joko menilai organisasi artis film tersebut tidak dipimpin oleh orang yang sangat mengenal dunia film.
Nonton Azrax kayak ngeliatin AA Gatot mengagumi dirinya sendiri di cermin, dan kita harus bayar.
— Joko Anwar (@jokoanwar) September 7, 2013
Advertisement
BACA JUGA
Sutradara peraih Piala Citra itu juga mempertanyakan kiprah Aa Gatot di ajang FFI (Festival Film Indonesia) 2013 setelah film Azrax: Melawan Sindikat Perdagangan Wanita masuk 40 besar seleksi FFI 2013. Maklum saja, kualitas film tersebut dinilai banyak pengamat film maupun media sangat buruk.
Bahkan Joko Anwar sempat menuliskan komentar menyentil Aa Gatot tentang film Azrax di tahun 2013 yaitu: “Nonton Azrax kayak ngeliatin AA Gatot mengagumi dirinya sendiri di cermin, dan kita harus bayar,” tulis Joko pada 7 September 2013.
FFI 2013. Azrax-nya AA Gatot masuk 40 besar. BELENGGU, film luar biasa tahun ini nggak masuk. That’s fucked up. But then again, it’s FFI.
— Joko Anwar (@jokoanwar) November 13, 2013
Lalu ada lagi komentar Joko yang lain di hari yang sama yaitu: "Di film Azrax, Aa Gatot mikir dirinya seganteng James Bond, sejago Van Damme, sedermawan Robin Hood. Oh di dunia nyata juga ding.". Joko Anwar dan Aa Gatot Brajamusti juga sempat beradu argumen dalam sebuah acara talk show di stasiun televisi swasta beberapa tahun lalu.
Astaga AA AZRAX, gimana ini nasib DPO dan PARFI? https://t.co/2T8DgdUkbl pic.twitter.com/BZ38JLbiJZ
— Joko Anwar (@jokoanwar) August 29, 2016
Salah satu bahasannya adalah mengenai kualitas festival film yang melibatkan Aa Gatot di dalamnya. Lalu saat Aa Gatot akhirnya tertangkap karena kasus narkoba pada 28 Agustus kemarin tak lama setelah terpilih lagi sebagai ketua umum PARFI, Joko pun tak mau ketinggalan ‘menyentil’ masalah tersebut. “Astaga AA AZRAX, gimana ini nasib DPO dan PARFI?” tulis Joko pada 29 Agustus 2016.
Mungkin terasa lucu atau nyinyir, tapi komen Joko Anwar memang ada benarnya dan tak bisa dianggap enteng. Aa Gatot Brajamusti menyisakan masalah besar bagi PARFI dan film D.P.O yang tentunya menentukan nasib banyak orang film di dalamnya.