Fimela.com, Jakarta Tulus mengungkap antusiasmenya ketika didapuk menjadi salah satu coach dalam ajang The Voice Kids Indonesia bersama Bebi Romeo dan Agnes Monica. Awalnya, ia merasa hanya tertarik dengan pengalaman pertama ini, namun lama-kelamaan ia lebih merasa bangga.
"Lebih ke awalnya waktu ditawarin menarik sekali. Ini pengalaman pertama saya, tapi setelah dijalani, lebih ke bangga," kata Tulus saat konferensi pers The Voice Kids Indonesia, di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (16/8).
Advertisement
Kebanggaan seorang Tulus karena bisa menjadi saksi sekaligus penentu bagi langkah besar seorang bakat baru di dunia entertainment khususnya industri musik di Indonesia. Menurutnya bakat bagus generasi muda akan menjadi berita baik.
BACA JUGA
"Bisa melihat anak Indonesia yang berbakat dan menjadi langkah awal karir anak-anak. Anak-anak akan menjadi berita baik generasi musik Indonesia," ujar pelantun Gajah itu.
Sebagai coach, Tulus mengungkap kriteria murni yang harus ada dalam diri kontestan supaya masuk ke dalam timnya. Kriteria murni tersebut adalah suara yang bisa membuatnya merasa merinding.
"Kriteria murni dari suara. Konsepnya kita gak melihat sama sekali. Saya kalau merinding sedikit langsung mencet. Namanya anak-anak kan mayoritas peserta masih deg-degan. Sedikit bikin saya merinding saya akan mencet," imbuhnya.
Tulus mengaku tak ingin menutup potensi generasi muda manapun. Ia ingin memberikan kesempatan kepada kontestan yang usianya diantara 9-15 tahun yang memiliki bakat yang bisa diasah menjadi lebih maksimal.
"Saya mikirnya gak gitu. Asal ada potensi walaupun tertutup kondisi, saya ambil dulu aja. Setelah itu dilihat apa bisa dikerjakan. Kalau dipersempit bakatnya, jadi kurang seru," tukas Tulus.