Fimela.com, Jakarta Zaman sudah berubah. Cara menghadapi anak tak seperti dulu, dimana orangtua selalu memposisikan dirinya selalu benar. Untuk itu, Shahnaz Haque berusaha bersikap demokratis kepada anaknya. Jadi, sang anak boleh mengutarakan pendapatnya kepada Shahnaz.
"Pakai ngomong, pakai berantem, nangis, ketawa. Jadi mengendalikan masa remaja tiba-tiba huru hara, berdebat. Anak-anak boleh talk back ke saya karena itu bukan sebuah hal yang dosa," ungkap Shahnaz Haque, di Hotel Mulia, Jakarta Selatan, Rabu (10/8/2016).
Menurut Shahnaz, bukan zamannya lagi menghadapi anak dengan cara drama. Apalagi Shahnaz dan anak saling terbuka dalam hal apapun. Bahkan si anak tidak sungkan-sungkan membahas pergaluan teman-temannya yang sudah di luar batas.
Advertisement
"Dia pasti cerita karena anak-anak saya tahu ibunya asik, bisa diajak ngomong apa saja. Misalnya kayak ada temannya yang pacaran, pergaulannya melewati batas, dia pasti cerita. Jadi itu bukan sesuatu yang ditutupi," tuturnya.
Shahnaz tidak lantas bersikap keras dan menuduh setelah mendengar cerita sang anak. Sikap demikian justru menjadi penghalang anak mau terbuka. Shahnaz berusaha menjadi pendengar yang baik bagi anak-anaknya.
"Saat anak-anak membicarakan hal itu saya biasa saja, nggak kayak kebakaran jenggot. Saya tidak akan menghakimi, menuduh, dan melakukan sesuatu yang menurut mereka enggak asik. Pasti nanti mereka akan tertutup. Membesarkan anak sesuai dengan zamannya," tandas Shahnaz Haque.