Fimela.com, Jakarta Sebuah kebanggaan serta beban bagi aktor senior Tio Pakusadewo saat memerankan sosok Presiden Republik Indonesia, sang Proklamator, Ir Sukarno (Bung Karno) dalam sebuah film. Di film terbarunya yang berjudul 'Pantja Sila: Cita-Cita & Realita', Tio berperan sebagai Bung Karno.
Selama 78 menit, Tio harus berpidato dengan gaya orasi sang Founding Father. Baginya, ada sebuah kebanggaan serta beban berat yang ia perankan menjadi Bung Karno. Selain itu, bukan hal yang mudah untuk bisa menghapal pidato atau dialog di film tersebut.
Advertisement
BACA JUGA
"Berat, saya katakan ini adalah film berat. Saya harus menghafal seluruh teks atau skrip pidato Bung Karno. Saat take, teks ada di buku Pedoman Untuk Menjalankan Ampera yang kemudian direferensikan ke buku 'Pantja Sila: Cita-Cita & Realita," terang Tio saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Karena film monolog, tidak ada adegan lain yang ditampilkan di film 'Pantja Sila: Cita-Cita & Realita'. "Ini film monolog, tidak ada adegan lain, yang disampaikan adalah isi pidatonya. Hal lain tidak kita hadirkan, hanya isi pidato Bung Karno aja,” tutur Tio. “Kalau untuk referensi saya, saya enggak baca buku yang lain sih karena kebanyakan itu bahasa Rusia, saya sulit belajar logatnya. Saya semedi 3 bulan di Singapura untuk bisa mendalami peran ini," tandas Tio Pakusadewo.
Sebagai aktor ternama tanah air, pria pemilik nama lengkap Irwan Susetyo Pakusadewo mengakui film tersebut memang sangat berat. Karena itu Tio banyak melakukan riset dan menghapal keseluruhan teks pidato Bung Karno, agar bisa lebih menghayati peran sebagai Presiden Pertama Repubik Indonesia itu dengan baik.
Di film 'Pantja Sila: Cita-Cita & Realita', Tio Pakusadewo dan Tino Saroenggalo bertindak sebagai produser, sutradara dan aktor. Film ini akan tayang di seluruh bioskop Indonesia pada 17 Agustus 2016, bertepatan dengan hari Kemerdekaan Indonesia ke-71.