Fimela.com, Jakarta Film karya anak bangsa yang disutradarai Iman Brotoseno berjudul 3 Srikandi banyak mengundang antusias dari para pejabat publik. Pekan lalu, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok serta Presiden RI ke-3 BJ Habibie berkesempatan menyaksikan film dari kisah nyata perjuangan tiga atlet wanita cabang panahan di ajang Olimpiade 1988 tersebut.
Kali ini, giliran Ketua DPR RI, Ade Komarudin, yang merasa harus menyaksikan film 3 Srikandi. Pasalnya, sang anak yang sudah terlebih dulu menonton 3 Srikandi menjamin Ade Komarudin akan kualitas cerita dan akting pemainnya. "Film ini sangat menarik. Saya merasa harus nonton karena kata anak saya filmnya bagus. Anak saya nonton kemarin, dia bilang sayang kalau nggak ditonton film 3 Srikandi ini," ujar Ade Komarudin ditemui di XXI Blok M Square, Jakarta Selatan, Senin (8/8/2016).
Advertisement
BACA JUGA
Ade Komarudin tak datang sendiri. Ia ditemani oleh produser 3 Srikandi, Raam Pinjabi, serta beberapa staf DPR RI lainnya. Dari film 3 Srikandi, Ade Komarudin menjelaskan bahwa nasionalisme yang diangkat sangat terasa di film tersebut.
"Saya menonton tuntas ditemenin produser. Ternyata benar setelah saya tonton ini film patut ditonton. Satu contoh yang bisa diambil adalah, nasionalisme harus dikembangkan dalam semua pihak. Terlebih di dunia hiburan, ini film memberikan semangat kebangkitan Indonesia, dan ini kisah nyata pahlawan olahraga yang sekarang patut kita banggakan," jelasnya.
Tidak hanya tentang perjuangan, kata Ade Komarudin, film 3 Srikandi juga terselip hiburan-hiburan yang semakin membuat menarik. "Ada aspek hiburannya. Terus terang, ini sutradaranya kreatif. Jadi pada saat serius, kemudian ada selingan hiburan. Saya menyampaikan kepada khalayak, kepada seluruh rakyat, film ini enak ditonton patut jadi suatu teladan, karena itu wajib ditonton," tuturnya.
Saat menonton 3 Srikandi, Ade Komarudin tak memungkiri dirinya nyaris meneteskan air mata. Adegan yang membuatnya haru adalah ketika 3 Srikandi tengah berjuang habis-habisan di medan laga Olimpiade Seoul 1988 silam.
"Di bagian akhir, saya terharu. Itu perjuangan, tekanan luar biasa. Di bawah tekanan, tetapi mereka tetap berjuang. Ya terus terang saja saya tadi nyaris, cepat agak cengeng. Pada saat mereka tertekan, kemudian menang, mereka merasakan bangga. Sekali lagi film ini (3 Srikandi) baik untuk ditonton," tandas Ade Komarudin.